Sejarah Vihara Widhi Sakti dan Hal-Hal Yang Harus Kamu Tau

Red building with dragon sculpture on roof at Vihara Widhi Sakti

Di tengah kota Singkawang yang lekat dengan nuansa budaya Tionghoa, berdiri megah sebuah vihara tua yang jadi saksi bisu percampuran agama, budaya, dan sejarah: Vihara Tri Dharma Bumi Raya, yang lebih dikenal masyarakat sebagai Vihara Widhi Sakti.

Mungkin kamu pernah lihat fotonya berseliweran di media sosial saat Imlek. Waktu ratusan lampion menggantung di jalan dan naga barongsai meliuk-liuk di bawah langit merah. Tapi di balik keindahan itu, ada sejarah panjang yang jarang dibahas secara dalam.

✨ Key Takeaways

  • 🏮 Vihara Widhi Sakti merupakan vihara tertua di Kalimantan Barat yang berdiri sejak tahun 1878.
  • 🧧 Lebih dari sekadar tempat ibadah, vihara ini adalah pusat budaya Tionghoa Singkawang.
  • 🌏 Dibangun oleh imigran Tionghoa Hakka yang membawa keyakinan Tri Dharma (Buddha, Tao, Kong Hu Cu).
  • 🏯 Desain arsitekturnya sarat makna, dari bentuk atap, ukiran naga, hingga warna merah yang dominan.
  • 📸 Sebelum berkunjung, kamu harus tahu waktu terbaik, etika, serta cerita spiritual yang menyelimuti vihara ini.

Awal Mula: Ketika Laut Menjadi Gerbang Budaya

Singkawang bukan kota biasa. Dulu, kota ini adalah pelabuhan penting bagi para imigran Tionghoa dari Guangdong, Tiongkok Selatan. Mereka datang membawa harapan, kerja keras, dan tentu saja—budaya.

📍 Sekitar tahun 1878, sekelompok warga Hakka membangun vihara sebagai tempat pemujaan dan pusat spiritual. Mereka memberi nama “Widhi Sakti”, yang dalam bahasa Sanskerta berarti “Kekuatan Ilahi”.

Tapi yang menarik, meski dibangun oleh etnis Tionghoa, vihara ini justru menggambarkan harmoni antar budaya. Vihara ini menjadi tempat umat Buddha, Tao, dan Kong Hu Cu beribadah bersama. Bahkan sampai sekarang.

Tiga Ajaran dalam Satu Atap: Filosofi Tri Dharma

🧘 Vihara ini tidak seperti tempat ibadah lainnya yang hanya mengikuti satu ajaran. Di sini, Tri Dharma dijunjung tinggi, yaitu:

🔮 Buddhisme – dengan nilai welas asih dan pencerahan.
🧧 Taoisme – yang menghargai keseimbangan alam dan spiritual.
📜 Kong Hu Cu – menekankan nilai moral dan keharmonisan sosial.

Filosofi ini tampak jelas dari simbol-simbol di dalam vihara. Ada patung Dewi Kwan Im, Dewa Bumi (Tu Di Gong), dan Konfusius berdiri berdampingan. Semuanya saling melengkapi.

“Kami tidak membeda-bedakan ajaran. Yang penting adalah keharmonisan,” kata Bapak Sugiarto, keturunan generasi keempat pengelola vihara ini.

Detail Arsitektur yang Penuh Makna

Kalau kamu mengira atap lengkung dan ukiran naga itu hanya hiasan—kamu salah besar. Setiap bagian vihara ini penuh simbolisme.

🎐 Atap bertingkat tiga menyimbolkan ajaran Tri Dharma.
🐉 Naga di puncak atap melambangkan penjaga spiritual.
🟥 Warna merah mendominasi sebagai simbol keberuntungan dan perlindungan dari roh jahat.
🌿 Ukiran bambu dan bunga lotus mewakili keteguhan dan kesucian.

Bahkan pintu masuk utama diapit oleh dua patung Qi Lin, makhluk mitologi pelindung, yang dipercaya membawa kedamaian dan kemakmuran bagi siapa pun yang masuk dengan hati bersih.

Tabel Informasi Vihara Widhi Sakti

InformasiDetail
Nama ResmiVihara Tri Dharma Bumi Raya
Nama PopulerVihara Widhi Sakti
DidirikanSekitar tahun 1878
LokasiJl. Sejahtera, Singkawang, Kalimantan Barat
AjaranTri Dharma (Buddha, Tao, Kong Hu Cu)
FungsiTempat ibadah, budaya, dan wisata spiritual
ArsitekturGaya Tionghoa klasik dengan elemen lokal
Perayaan BesarImlek, Cap Go Meh, Waisak

Hal-Hal yang Harus Kamu Tau Sebelum Berkunjung

Berkunjung ke vihara bukan sekadar liburan. Ini juga tentang menghargai tempat suci. Ada beberapa hal penting yang harus kamu tahu:

🎎 ⛩️ Datanglah dengan pakaian sopan. Hindari pakaian terlalu terbuka. Baju warna terang seperti putih atau merah muda biasanya lebih dihargai.

🎎 📸 Boleh foto, tapi jangan ganggu. Jangan mengambil foto saat orang sedang sembahyang. Kalau mau ambil gambar altar, minta izin dulu ya.

🎎 🕯️ Nyalakan dupa dengan niat baik. Biasanya dupa diletakkan di depan altar, sebagai bentuk penghormatan.

🎎 💬 Jangan ribut. Suara berisik bisa mengganggu suasana hening spiritual.

🎎 🧧 Jangan menyentuh patung. Itu dianggap tidak sopan dalam banyak kepercayaan.

Kapan Waktu Terbaik Berkunjung ke Vihara Ini?

Kapanpun sebenarnya boleh, tapi kalau mau merasakan atmosfer yang benar-benar hidup, datanglah saat:

🧧 Imlek (Tahun Baru Cina): Vihara ini jadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya. Ribuan lampion dipasang, dan kamu bisa melihat ritual sembahyang besar-besaran.

🐉 Cap Go Meh: Puncak perayaan setelah Imlek. Biasanya ada Tatung, barongsai, dan prosesi budaya yang menggetarkan hati.

🌄 Pagi Hari: Kalau ingin suasana tenang dan lebih spiritual, datang di pagi hari saat dupa pertama dinyalakan.

“Kalau pagi, kamu bisa dengar doa-doa dalam bahasa Hakka dan aroma dupa masih segar. Damainya luar biasa,” ujar Mbak Rika, fotografer yang rutin memotret vihara ini tiap tahun.

Cerita dari Pengunjung: Ketika Doa Menyentuh Langit

Saya masih ingat percakapan dengan seorang ibu dari Pontianak yang datang khusus hanya untuk berdoa agar anaknya lulus ujian CPNS.

“Saya gak ngerti banyak soal agama Buddha. Tapi waktu berdoa di depan Dewi Kwan Im, rasanya seperti bicara langsung ke langit,” katanya sambil menitikkan air mata.

Beberapa bulan kemudian, anaknya lulus dan sekarang jadi pegawai pemerintah. Kebetulan? Mungkin. Tapi bagi sang ibu, itu adalah mukjizat dari Widhi Sakti.

Tradisi-Tradisi Unik di Vihara Widhi Sakti

Tak semua tahu bahwa vihara ini punya beberapa tradisi yang unik dan tidak dilakukan di tempat lain:

🔮 Minta Ramalan Nasib Lewat “Kocokan Ciam Si” – Sebuah tradisi kuno untuk mencari petunjuk hidup lewat batang kayu yang dikocok dan ditafsirkan oleh penjaga vihara.

🧨 Melempar Amplop Merah di Tahun Baru – Amplop berisi harapan dan doa dilempar ke altar sebagai simbol penyerahan diri pada Yang Maha Kuasa.

🧘‍♂️ Meditasi Tengah Malam di Malam Cap Go Meh – Tradisi diam dan refleksi spiritual saat langit gelap, dipercaya sebagai waktu terbaik berkomunikasi dengan alam semesta.

Mengapa Vihara Ini Penting bagi Singkawang?

Singkawang dikenal sebagai “Kota 1000 Kelenteng”, tapi Vihara Widhi Sakti adalah jantungnya. Ia tidak hanya jadi simbol agama, tapi juga simbol identitas budaya Tionghoa Kalimantan Barat.

📍 Setiap tahun, wisatawan dari luar negeri pun datang untuk menyaksikan bagaimana budaya Tionghoa dan Indonesia bisa menyatu dengan harmonis di tempat ini. Mulai dari pertunjukan naga barongsai, makanan khas Imlek, hingga sembahyang bersama.

FAQ – Pertanyaan yang Sering Diajukan

❓ Apakah Vihara Widhi Sakti hanya untuk umat Buddha?

Tidak. Semua orang boleh datang, asalkan dengan sikap yang sopan dan menghormati tempat.

❓ Berapa biaya masuknya?

Gratis. Tapi kamu bisa memberi donasi sukarela untuk pemeliharaan vihara.

❓ Apakah boleh membawa kamera profesional?

Boleh, tapi jangan gunakan flash dan tetap minta izin pada pengurus.

❓ Apakah vihara buka setiap hari?

Ya, vihara ini buka setiap hari, mulai pagi hingga sore.

❓ Boleh bawa anak-anak?

Tentu. Banyak keluarga datang bersama anak untuk mengenalkan nilai spiritual sejak dini.

-
people visited this page
-
spent on this page
0
people liked this page
Share this page on
Share the Post:

Related Posts

Scroll to Top

Booking Form

Fill out the form below, and we will be in touch shortly.
Book Room Hotel