Kalau kamu merasa harga RAM dan SSD makin aneh belakangan ini, kamu nggak halu. Harga komponen memory benar-benar lagi naik gila-gilaan, dan parahnya, ini baru permulaan. Banyak ahli bilang, tahun 2026 bakal jadi titik puncak krisis memori global karena efek domino dari satu penyebab utama: AI.
Ya, kamu nggak salah dengar. Bukan karena distributor nakal, bukan karena promosi abal-abal, tapi karena perang besar memperebutkan chip memori untuk kecerdasan buatan.
🎯 Key Takeaways:
- 📈 Harga RAM (DDR5, LPDDR) dan storage (SSD/NAND) melonjak hampir 2x lipat hanya dalam sebulan
- 🧠 Penyebab utamanya: industri memori global alih fokus ke HBM (High Bandwidth Memory) untuk akselerator AI
- 🚨 Tahun 2026 diprediksi jadi krisis terparah, saat stok distributor habis dan pabrik belum siap produksi tambahan
- 💸 Biaya bahan mentah RAM 16GB sekarang udah tembus Rp 3,7 jutaan hanya modal
- 🔒 Storage seperti SSD juga terdampak — diprioritaskan untuk server AI, bukan konsumen biasa
Lonjakan Harga RAM yang Bikin Nangis
Beberapa bulan terakhir, harga RAM melompat drastis, terutama untuk tipe DDR5 dan LPDDR generasi baru.
📈 Berdasarkan laporan dari TeamGroup (salah satu produsen memori global), harga RAM 16GB dalam 1 bulan bisa naik hampir 100%. Dan ini belum akan berhenti.
🗣️ Menurut General Manager TeamGroup:
“Kenaikan harga ini bukan karena spekulasi pasar. Memang secara struktural, suplai DRAM sedang dikorbankan demi HBM untuk AI.”
💣 Realita Biaya Produksi RAM Saat Ini
🧾 Biaya bahan mentah RAM 16GB:
- Sekitar US$225–228 per modul
- Dikonversi ke rupiah (kurs Rp 16.600) = Rp 3,74 juta – Rp 3,79 juta
- Itu baru bahan baku — belum termasuk:
- Biaya produksi & assembling
- Logistik dan pengiriman
- Pajak impor
- Margin distributor & toko
⚠️ Nggak heran kalau sekarang harga 64GB DDR5 lebih mahal dari satu unit PS5.
Penyebab Utama: HBM untuk AI, Bukan Manusia
Teknologi High Bandwidth Memory (HBM) sekarang jadi rebutan banyak raksasa teknologi dunia: NVIDIA, Google, AWS, Microsoft, dan pemain baru lainnya.
HBM dibutuhkan untuk:
- Chip akselerator AI (seperti NVIDIA H100)
- Server data center berbasis AI
- Infrastruktur LLM (Large Language Model)
Dan inilah masalah utamanya:
Produsen RAM dan NAND global seperti Samsung, SK Hynix, Micron, mulai memindahkan kapasitas produksi mereka ke HBM.
Artinya, sumber daya dan lini produksi yang dulu untuk DRAM dan NAND, kini dialihkan sepenuhnya ke HBM.
“Karena AI makin booming, produsen nggak bisa tetap produksi RAM biasa. Mereka kejar kontrak besar dari perusahaan AI.”
— James Chang, analis pasar semikonduktor
Tabel: Kenaikan Harga RAM Sebelum vs Setelah AI Booming
| Jenis RAM | Harga 2022 (Pra-AI) | Harga 2024–2025 (AI Booming) |
| DDR4 16GB | Rp 600.000 – Rp 750.000 | Rp 1.100.000 – Rp 1.400.000 |
| DDR5 16GB | Rp 1.200.000 – Rp 1.500.000 | Rp 2.500.000 – Rp 3.800.000 |
| DDR5 64GB | Rp 4.800.000 – Rp 5.300.000 | Rp 9.500.000 – Rp 11.000.000 |
💥 Beberapa toko bahkan stok kosong karena barang rebutan. Dan ini belum masuk fase parahnya!
Storage Juga Terancam: SSD Naik, NAND Jadi Barang Langka
Kalau kamu pikir cuma RAM yang terdampak, kamu salah besar. Storage (SSD, NVMe, eMMC) juga dalam ancaman.
📉 NAND Flash (chip utama dalam SSD dan HP) ikut diserap ke sektor enterprise, terutama untuk:
- Server cloud AI
- Data lake untuk LLM
- Penyimpanan vektor embedding
“Server AI butuh storage cepat, bukan sekadar besar. Makanya produsen prioritas ke 4TB–16TB PCIe Gen 5 SSD, bukan SSD buat laptop konsumen.”
🧊 Efeknya:
- Kapasitas SSD konsumen makin langka
- Harga SSD 1TB naik 30–50% dalam 3 bulan
- SSD NVMe Gen 4 & Gen 5 bakal jadi komoditas langka
- Storage internal HP bisa stagnan / tidak berkembang karena NAND diprioritaskan ke sektor bisnis
Prediksi Menggila: 2026 = Tahun Krisis RAM
Berdasarkan laporan resmi dari TeamGroup dan analis industri:
🧨 Awal 2026 bakal jadi titik puncak kelangkaan.
Alasannya:
- Produksi DRAM & NAND makin kecil
- Stok distributor habis
- Permintaan tetap tinggi
- Tidak ada pabrik baru siap beroperasi
“Punya duit pun belum tentu bisa beli RAM di 2026.” — TeamGroup Executive
📆 Timeline Krisis:
- 2024 – 2025: Harga naik bertahap, stok mulai tipis
- Awal 2026: Harga meledak, kelangkaan dimulai
- 2027 – 2028: Pabrik baru mulai produksi, harga mulai stabil
Tips Cerdas Menghadapi Krisis RAM dan Storage
📦 Buat kamu yang pengen upgrade, berikut strategi aman sebelum terlambat:
✅ 1. Beli RAM sekarang, jangan tunda
→ Terutama DDR5 atau LPDDR5. Jangan nunggu diskon yang nggak akan datang.
✅ 2. Prioritaskan kapasitas besar
→ Kalau biasa beli 8GB, langsung loncat ke 16GB/32GB mumpung stok masih ada.
✅ 3. Hindari merek non-resmi
→ Di tengah krisis, banyak produk palsu atau rekondisi.
✅ 4. Beli SSD minimal Gen 4
→ Future-proof. Harga masih terjangkau sebelum lonjakan akhir 2025.
✅ 5. Gunakan tools pengecek stok & harga
→ Misal: PCPartPicker, Rakitin, Harga.Tech, dll.
Testimoni Pengguna: “Baru Sadar, RAM Jadi Barang Mewah”
💬 Riko, PC builder freelance:
“Biasanya rakit PC 16GB DDR4, budget RAM cuma sejuta. Sekarang mau rakit DDR5, harus sedia Rp 3 juta ke atas. Gila sih…”
💬 Alvin, mahasiswa DKV:
“SSD laptop gue 512GB mau gue upgrade ke 1TB. Ternyata harganya udah hampir Rp 2 juta. Tahun lalu masih Rp 1,2 juta.”
💬 Maya, pemilik warnet:
“Nggak berani upgrade sekarang. Takut nyesel kalau makin mahal. Tapi juga takut beli nanti udah habis stok.”
FAQ Tentang Kenaikan Harga RAM & SSD
Kenapa harga RAM dan storage naik?
🧠 Karena produsen memori dunia mengalihkan fokus ke produksi HBM untuk AI, mengorbankan DRAM dan NAND untuk konsumen.
Apakah ini tren sementara?
❌ Tidak. Diprediksi berlangsung sampai akhir 2027 atau 2028, hingga pabrik baru selesai dibangun.
Apakah semua jenis RAM naik?
📈 Terutama DDR5, LPDDR5, dan jenis RAM baru. DDR4 juga naik, tapi tidak secepat DDR5.
Apakah SSD juga akan jadi langka?
⚠️ Iya, terutama yang kapasitas 1TB ke atas dan kecepatan tinggi. Semakin langka karena diserap server AI.
Apakah sekarang waktu terbaik untuk upgrade?
✅ YA. Karena makin dekat 2026, harga makin tidak masuk akal. Beli sekarang = selamat dari panik beli.


