Kenapa Bandai Namco Membuat Anime One Punch Man Asal-Asalan hingga Dapat Rating IMDb Terburuk Sepanjang Sejarah Anime?

Man sitting at computer screen analyzing One Punch Man anime

Kamu mungkin termasuk penggemar yang udah nunggu bertahun-tahun buat kelanjutan One Punch Man. Dari ending season 2 yang penuh potensi, ditambah hype dari manga yang makin menggila, ekspektasi buat season berikutnya jelas tinggi banget.

Tapi apa yang kita dapat?

🤯 Animasi kacau, pacing ngawur, desain karakter yang ‘asal jadi’, dan… ya, tsunami kekecewaan.

Dan makin panas lagi ketika fakta ini muncul:
📉 Rating IMDb terbaru One Punch Man: World menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah anime adaptasi, bahkan mengalahkan “Ex-Arm” dan “Berserk 2016”.

Lalu, pertanyaannya…
Kenapa bisa separah ini? Apakah ini ulah Bandai Namco semata? Atau ada faktor lain yang lebih rumit?

Mari kita kulik satu per satu…

📌 Key Takeaways untuk Kamu yang Nggak Sabar Scroll Panjang:

  • 🎥 One Punch Man baru yang diproduksi Bandai Namco Studio + animasi oleh sub-vendor dianggap gagal total dari segi visual dan storytelling.
  • 🎨 Kualitas animasi dan design jauh di bawah ekspektasi, bahkan dibanding season 2 buatan J.C. Staff.
  • 🧾 Diduga karena budget ditekan dan jadwal rilis yang terlalu mepet, demi memanfaatkan momentum pasar AI dan game.
  • 💔 Penggemar kecewa berat, banyak yang bilang, “Mending nggak usah dilanjutin sekalian.”
  • 📉 Rating IMDb sempat nyentuh angka 3.7, menjadikannya salah satu anime mainstream dengan skor paling rendah sepanjang sejarah.

😭 Kekecewaan yang Kolektif: Apa yang Salah?

Kalau kamu belum nonton, kamu bisa cek sendiri cuplikan di YouTube — dan komentar-komentarnya. Hampir semuanya bernada:

“Ini bukan One Punch Man yang gue kenal.”
“Mereka bener-bener ngerusak IP masterpiece.”
“Saitama jadi kayak karakter filler.”

Masalah utama dari anime adaptasi terbaru ini adalah:

🎬 Animasi Terlalu Kaku & Banyak Reuse Frame
💥 Fight scene yang seharusnya jadi highlight, malah terasa “kering” tanpa impact.
😵‍💫 Wajah karakter sering off-model, bahkan Saitama kelihatan seperti tokoh webcomic di 2010.

🛠️ Siapa yang Bertanggung Jawab?

Nama besar seperti Bandai Namco bikin banyak orang bingung. Kok bisa studio sebesar itu bikin anime seburuk ini?

🔍 Berikut struktur produksinya:

  • Produksi utama: Bandai Namco Filmworks
  • Animasi: Dikerjakan oleh sub-vendor outsourcing di Tiongkok
  • Creative director: Tidak berasal dari jajaran veteran anime action
  • Script & Direction: Dipegang staf baru, tanpa pengalaman sebelumnya mengerjakan proyek selevel

🤐 Banyak spekulasi yang menyebutkan bahwa budget produksi ditekan habis-habisan, karena ini bukan proyek anime utama, melainkan pendukung promosi game One Punch Man: World yang diluncurkan secara global.

🎮 Konflik Tujuan: Anime atau Iklan Game?

Yup, ini dia akar masalahnya. Proyek ini bukan adaptasi anime murni, melainkan bagian dari campaign marketing Bandai Namco untuk memperkenalkan game multiplatform mereka.

⚙️ Jadi orientasinya bukan bikin anime terbaik, tapi:

  • Menyediakan visual pengantar cerita
  • Menghidupkan hype untuk game
  • Bikin konten sosial media

🎯 Tapi hasilnya malah blunder. Karena penonton bukan cuma calon gamer, tapi juga komunitas otaku yang super kritis dan udah nonton anime berkualitas tinggi dari studio seperti MAPPA, Ufotable, dan Wit Studio.

📊 Perbandingan Rating IMDb & Review Global

Anime AdaptasiRating IMDbKomentar Dominan
One Punch Man S1 (Madhouse)8.9“Masterpiece”, “Best fight choreography”
One Punch Man S2 (J.C Staff)6.4“Turun tapi masih bisa ditoleransi”
One Punch Man: World (Bandai)3.7“Wrecked the IP”, “Unwatchable”
Ex-Arm (infamous)3.8“So bad it’s hilarious”

🚨 Catatan: Saat artikel ini ditulis, review YouTube-nya diserbu downvote, dan forum Reddit sudah ramai thread pembahasan “menggugat” Bandai Namco.

💬 Kata Pengamat & Pekerja Industri

“Kalau proyek dibuat untuk marketing, bukan passion… hasilnya bisa kayak gini. Penonton bisa mencium mana yang tulus, mana yang asal.”
Ken Arakawa, anime director freelance, via Twitter/X

“Mereka tidak salah total. Tapi ekspektasi fans terlalu tinggi karena season 1 terlalu sempurna.”
Yuki Arai, animator lepas Jepang

“Bandai Namco itu jago bikin franchise, tapi kadang lupa bahwa anime adalah seni, bukan hanya alat promosi.”
Sean Tan, analis industri kreatif di SEA

🎭 Apakah Ini Akhir dari One Punch Man?

Tentu tidak… tapi kerusakan ini sulit diperbaiki dalam waktu dekat.
Beberapa skenario yang mungkin:

📌 Jika hype game naik, kemungkinan studio besar bakal ambil alih adaptasi S3
📌 Bisa jadi anime akan reboot total (kayak Tokyo Ghoul yang akhirnya dapat “remake wish” dari fans)
📌 Manganya tetap lanjut, dan kualitasnya tetap luar biasa. Jadi masih ada harapan!

😓 Apa yang Bisa Kita Pelajari?

  1. 💡 Franchise besar tetap bisa gagal jika tujuannya nggak jelas.
  2. 🛠️ Outsourcing bukan masalah, tapi butuh pengawasan ketat.
  3. 🗣️ Fanbase anime punya suara kuat dalam membentuk opini global.
  4. 💔 Ekspektasi tinggi bisa berbalik jadi bumerang kalau gak diimbangi kualitas.

😎 Tips Buat Kamu Penggemar One Punch Man

✨ Sambil nunggu versi animenya “ditebus”, kamu bisa:

🎯 Baca manga aslinya (karya Yusuke Murata masih konsisten kualitasnya)
🎯 Nonton ulang season 1 (dan ingat betapa sempurnanya timing komedi Saitama)
🎯 Coba versi fan-made animation yang banyak beredar — ada yang kualitasnya malah lebih bagus dari versi resmi
🎯 Gabung komunitas diskusi untuk tahu info terbaru soal reboot/anime S3

FAQ – Pertanyaan Seputar One Punch Man x Bandai Namco

Kenapa Bandai Namco bikin anime ini?

➡️ Untuk mendukung promosi game One Punch Man: World, bukan sebagai kelanjutan anime utama.

Apakah anime ini canon?

❌ Tidak. Cerita dan penyajiannya tidak diakui sebagai kelanjutan canon dari manga atau season sebelumnya.

Apakah masih akan ada Season 3?

✅ Belum ada info resmi, tapi banyak rumor bahwa studio baru sedang mempertimbangkan kelanjutan adaptasi manga.

Kenapa animasinya jelek banget?

➡️ Karena dikerjakan oleh vendor eksternal dengan budget minimal dan waktu produksi sangat singkat.

Apakah rating 3.7 di IMDb itu valid?

✅ Ya, valid dan organik. Diambil dari ratusan ribu review pengguna global.

-
people visited this page
-
spent on this page
0
people liked this page
Share this page on
Share the Post:

Related Posts

Scroll to Top

Booking Form

Fill out the form below, and we will be in touch shortly.
Book Room Hotel