Mendaki Rinjani Itu Nggak Main-Main
Pertama kali gue denger tentang Gunung Rinjani, rasanya kayak denger nama seleb legendaris. Orang bilang, “Rinjani itu bukan buat main-main.” Dan mereka bener. Pemandangannya emang surgawi, tapi rutenya? Bisa neraka kalau lo belum siap.
Makanya, sebelum beneran nginjak kaki di Rinjani, latihan pendakian itu penting banget. Gak cuma fisik, tapi juga mental. Nah, di artikel ini, gue mau kasih tau tiga gunung yang ideal banget buat latihan sebelum lo mendaki Rinjani. Semua udah gue cobain sendiri, atau minimal bareng temen-temen komunitas hiking yang udah profesional. Yuk, kita gas!
🔥 Kenapa Harus Latihan Dulu?
📌 Karena total pendakian Rinjani bisa sampai 30-40 km pulang-pergi
📌 Elevasi ekstrem, bisa lebih dari 2.000 meter gain
📌 Cuaca yang ekstrem: siang panas, malam menusuk
📌 Medan yang bervariasi: dari hutan lebat, sabana, sampai batuan terjal
📌 Dan yang paling penting: mental endurance, bro!
🏔️ Gunung-Gunung Latihan Rasa Rinjani
Berikut 3 gunung yang gue rekomendasikan banget buat lo jajal sebelum ke Rinjani. Gak cuma dari segi teknis, tapi juga vibes-nya mirip-mirip.
Gunung Andong – Latihan Mental dan Disiplin
Kalau lo mikir “Gunung Andong mah pendek”, tunggu dulu.
Andong emang cuma sekitar 1.726 mdpl, tapi dia ngasih banyak pelajaran penting.
🟡 Medannya sempit dan curam di beberapa titik
🟡 Butuh kontrol napas dan fokus, apalagi pas naik tengah malam
🟡 Pemandangannya keren banget, cocok buat uji kamera sekaligus uji stamina ringan
Gue pertama kali naik Andong cuma buat “pemanasan”, tapi di situ gue sadar: ternyata even gunung kecil bisa bikin dengkul goyah kalau lo salah langkah. Disiplin waktu dan packing ringan adalah pelajaran utama dari sini.
Gunung Prau – Napas, Ritme, dan Adaptasi Dingin
Ini dia gunung yang selalu masuk daftar favorit pendaki pemula. Tapi jangan salah, Prau (2.565 mdpl) bisa jadi pelatih pernapasan lo yang sangat baik.
🟣 Trek pendek tapi menanjak terus — pas banget buat ngatur pace & ritme napas
🟣 Suhu dingin di puncak bisa sampai 5°C — adaptasi suhu jadi kunci
🟣 Banyak jalur alternatif (Dieng, Patak Banteng, Kalilembu) buat variasi latihan
🌤 Gue pernah ke Prau pas cuaca buruk. Angin non-stop, tenda bergetar. Di situ gue belajar cara pasang tenda dengan efisien dan pentingnya layer baju. Percaya deh, lebih baik basah kena hujan daripada kena keringetan tapi angin dingin nembus tulang.
Gunung Lawu – Medan Panjang, Trek Variatif, Uji Daya Tahan
Nah ini dia, Gunung Lawu adalah mini versi Rinjani. Jalurnya panjang, bisa 8-10 jam tergantung kondisi fisik.
🟢 Ketinggian 3.265 mdpl — hampir sama tinggi dengan basecamp Rinjani
🟢 Jalur Cemoro Sewu atau Cemoro Kandang penuh variasi: hutan lebat, batu, tanjakan sadis
🟢 Lo bisa uji manajemen logistik, tenaga, dan mental lelah
Pertama kali gue ke Lawu, gue pikir ini “hiking biasa.” Eh, ternyata gue overestimate diri sendiri. Trek panjang bikin sendi nyeri, belum lagi kalo lo salah kostum. Jadi Lawu ini bukan soal “kuat atau enggak”, tapi bisa konsisten sampai puncak atau menyerah di tengah jalan.
📊 Tabel Perbandingan 3 Gunung Latihan vs Rinjani
Gunung | Tinggi (mdpl) | Durasi Naik (normal) | Medan | Kelebihan Latihan |
Andong | 1.726 | 1-2 jam | Curam, singkat | Kontrol napas, simulasi night hike |
Prau | 2.565 | 2-3 jam | Tanjakan terus | Adaptasi dingin, manajemen pace |
Lawu | 3.265 | 6-10 jam | Variatif | Simulasi logistik dan stamina panjang |
Rinjani | 3.726 | 3 hari 2 malam | Kompleks | Ujian fisik & mental total, survival skill |
🧠 Tips Penting Selama Latihan Gunung Sebelum ke Rinjani
📍 Jangan cuma latihan fisik, tapi juga mental. Sabar itu senjata utama!
📍 Bawa barang seminimal mungkin tapi jangan ada yang esensial ketinggalan.
📍 Latih cardio 1-2 bulan sebelum pendakian: lari, bersepeda, HIIT.
📍 Biasakan pakai sepatu yang akan dipakai di Rinjani, biar kaki lo adaptasi.
📍 Coba tenda, kompor, dan logistik sebelum hari H — jangan trial & error di Rinjani.
🎒 Barang Latihan yang Wajib Dicoba Sebelum ke Rinjani:
✔️ Carrier 45-60 liter yang udah sesuai punggung
✔️ Sepatu gunung tahan air dan anti selip
✔️ Jaket waterproof & windproof
✔️ Headlamp dan baterai cadangan
✔️ Tenda tahan angin dan alas tidur insulasi
🗣️ Pengalaman Pendaki Senior
“Saya lihat banyak pendaki gagal summit Rinjani bukan karena fisik aja, tapi karena underestimate persiapan. Latihan di gunung lain itu semacam gladi resik mental dan logistik.”
— M. Seno Wibowo, Pendaki Profesional dan Instruktur Mapala
“Lawu itu ujian kecil sebelum Rinjani. Kalau bisa lewatin Lawu dengan kepala dingin, Rinjani bakal lebih manageable.”
— Icha Andriana, Pendaki Perempuan yang Sudah 3x ke Rinjani
❓ FAQ – Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Apakah cukup latihan di satu gunung sebelum ke Rinjani?
Idealnya coba minimal dua gunung: satu pendek untuk manajemen waktu, satu tinggi untuk simulasi stamina.
Apakah pendaki pemula bisa langsung ke Rinjani?
Bisa, tapi berisiko tinggi kalau tanpa latihan. Latihan gunung itu bukan formalitas, tapi survival tool.
Kapan waktu terbaik untuk mendaki Rinjani?
Mei sampai Oktober. Hindari musim hujan karena jalur bisa sangat licin dan rawan longsor.
Berapa lama idealnya latihan sebelum ke Rinjani?
Mulai persiapan 2-3 bulan sebelumnya dengan latihan mingguan di gunung atau latihan kardio harian.