Candi-Candi Era Mataram Kuno dan Kisah Singkat Yang Jarang Diketahui

candi candi di pulau jawa

Siapa sangka, di balik kokohnya candi-candi era Mataram Kuno, tersimpan kisah yang jarang diceritakan. Saat menapaki tangga-tangga batu kuno itu, aku sering bertanya dalam hati – apa sebenarnya yang terjadi di sana ratusan hingga ribuan tahun lalu?

Key Takeaways:
🗿 Candi era Mataram Kuno menyimpan kisah politik dan spiritual Wangsa Sanjaya dan Syailendra
🛕 Banyak candi memiliki fungsi ganda: tempat pemujaan, pusat pendidikan, dan simbol kekuasaan
🙏 Terdapat perpaduan Hindu-Buddha yang menandai toleransi spiritual Nusantara

Mari menelusuri satu per satu dengan cerita dan perspektif yang lebih dekat dengan kehidupan mereka.

Candi Gunung Wukir (Candi Canggal) – Magelang

Aku teringat saat pertama kali mendaki Bukit Wukir untuk meneliti Candi Canggal. Letaknya sunyi, hanya desir angin yang mengantar doa-doa masa lampau. Dibangun sekitar tahun 732 M atas perintah Raja Sanjaya, candi ini menjadi bukti awal berkembangnya agama Siwa di Jawa Tengah.

📍✨ Fakta Menarik:
🔱 Prasasti Canggal ditemukan di sini, ditulis dalam aksara Pallawa berbahasa Sanskerta
🛕 Menyebut pendirian lingga sebagai simbol Siwa dan kekuasaan Sanjaya
🌳 Lokasi candi dulunya dikelilingi hutan lebat, menambah kesakralannya

Profesor Agus Aris Munandar, arkeolog UI, pernah mengatakan, “Gunung Wukir adalah saksi peneguhan Raja Sanjaya atas Mataram Kuno melalui legitimasi agama Siwa. Lingga di sana bukan sekadar patung – tapi simbol kekuasaan politik dan spiritual.”

Kompleks Candi Dieng – Wonosobo

Jika pernah ke Dieng, kamu pasti merasakan hawa tipis yang menenangkan sekaligus misterius. Di sanalah berdiri kompleks candi Hindu tertua di Jawa yang masih berdiri utuh, termasuk Candi Arjuna, Bima, Gatotkaca, dan Setyaki. Dibangun sekitar abad 7–8 M, kompleks ini menjadi pusat pemujaan Dewa Siwa.

💠🌄 Hal Menarik Dieng:
🔹 Candi dinamai tokoh Mahabharata oleh Belanda, nama aslinya hilang dimakan zaman
🔹 Terdapat sumur suci yang dulu digunakan para resi untuk bertapa
🔹 Arsitekturnya meniru India Selatan namun lebih sederhana

Seorang teman peneliti Balai Arkeologi pernah berbisik saat kami meneliti relief di Candi Arjuna: “Dieng adalah puncak tempat para dewa turun. Bahkan kata ‘Dieng’ berasal dari Di-Hyang – tempat para Hyang.”

Gedong Songo – Semarang

Pagi itu, kabut menutupi lereng Gunung Ungaran. Barisan candi berdiri sunyi di antara pinus dan cemara. Gedong Songo, artinya “sembilan bangunan”, dibangun sekitar 780–830 M, pada masa transisi Hindu-Buddha.

💡✨ Kenapa Gedong Songo istimewa?
🛕 Struktur mirip Dieng tapi lebih kompleks
🏞️ Letaknya tersebar mengikuti kontur pegunungan
💨 Dulunya menjadi pusat upacara pemujaan dan penyucian diri

Menurut arkeolog Dr. Dwi Cahyono, “Gedong Songo menunjukkan perkembangan teknologi arsitektur dan adaptasi Hindu dengan kondisi pegunungan Jawa. Bukti perpaduan kearifan lokal dan spiritualitas India.”

Candi Kalasan – Sleman

Tak jauh dari Yogyakarta, berdiri Candi Kalasan, candi Buddha yang dibangun pada 778 M oleh Rakai Panangkaran. Inilah salah satu bukti awal sinkretisme Hindu–Buddha.

✨🪷 Keunikan Kalasan:
🌸 Terdapat stupa Buddha di atap dan relief Dewi Tara di dinding
🧱 Menggunakan vajralepa (semacam semen putih) yang kini menipis dimakan waktu
🎐 Konon dibangun sebagai hadiah kepada biksu Syailendra

Arkeolog Mataram Heritage Center menjelaskan, “Kalasan menandai diplomasi budaya Wangsa Sanjaya dan Syailendra, sebuah strategi politik dan spiritual yang halus.”

Nama CandiLokasiTahun PembangunanAgama
Gunung WukirMagelang732 MHindu Siwa
DiengWonosoboAbad 7–8 MHindu Siwa
Gedong SongoSemarang780–830 MHindu
KalasanSleman778 MBuddha

Candi Prambanan – Sleman/Klaten

Siapa yang tak kenal Prambanan? Dibangun pada 850–856 M oleh Rakai Pikatan dan King Lokapala, candi ini menjadi UNESCO World Heritage Site yang menakjubkan.

💫✨ Mengapa Prambanan memukau?
🔱 Merupakan kompleks Hindu terbesar di Indonesia
🌙 Cerita Roro Jonggrang yang dikutuk menjadi arca Durga Mahisasuramardini
🏰 Relief Ramayana terukir indah di dinding candi utama

Dulu, aku sempat berdiri lama menatap Candi Siwa, membayangkan suara genderang dan mantra memecah pagi. Rasanya seperti menyaksikan sebuah drama agung masa lalu.

Candi Sewu – Klaten

Tak jauh dari Prambanan, berdiri Candi Sewu, kompleks Buddha besar dari era Mataram Kuno. Meski bernama “Sewu” (seribu), jumlah candinya sekitar 249 buah.

✨🪷 Fakta Menarik Sewu:
🔹 Merupakan salah satu candi Buddha terbesar di Jawa
🔹 Memiliki empat pintu utama yang melambangkan penjuru mata angin
🔹 Terintegrasi dengan Prambanan sebagai simbol toleransi Hindu-Buddha

Seorang biksu pernah berkata saat aku mengunjunginya: “Candi Sewu adalah tempat belajar dan berdoa, bukan hanya bagi biksu, tapi juga para raja untuk menenangkan batin.”

Candi Pawon & Mendut – Magelang

Kedua candi ini ibarat adik-kakak kecil Borobudur. Candi Pawon konon menyimpan abu Raja Indra Syailendra, sedangkan Candi Mendut menyimpan patung Buddha raksasa.

🍃✨ Fakta singkat:
🌺 Mendut memiliki patung Buddha Vairocana setinggi 3 meter
🌸 Pawon disebut “candi transit” sebelum Borobudur dalam prosesi Waisak
🌳 Letaknya satu garis lurus dengan Borobudur dan Mendut – menunjukkan perhitungan astronomis canggih

Candi Borobudur – Magelang

Inilah candi Buddha terbesar di dunia, dibangun sekitar 782–812 M oleh Wangsa Syailendra. Ketika pertama kali aku menapaki ratusan anak tangganya, terbayang bagaimana ribuan pekerja, arsitek, dan pemahat berkumpul setiap pagi, menorehkan sejarah dengan batu.

✨🌏 Mengapa Borobudur istimewa?
🛕 2.672 panel relief mengisahkan perjalanan hidup Buddha
🧭 Dibangun dengan sistem interlocking batu tanpa semen
🔭 Merupakan mandala raksasa sekaligus kalender astronomis

Arsitek Dr. Sudarsono berpendapat, “Borobudur bukan hanya mahakarya arsitektur, tapi juga representasi kosmologi Buddha Mahayana yang paling lengkap di dunia.”

Candi Sambisari, Plaosan, Barong, Semar, Srikandi

Di sekitar Prambanan, terdapat candi-candi kecil yang kerap terabaikan. Padahal, candi ini menyimpan pesona dan fungsi penting.

🔹 Candi Sambisari: Terkubur 6,5 meter di bawah tanah, ditemukan petani pada 1966
🔹 Plaosan: Candi Buddha dengan relief Buddha dan Bodhisattva yang halus
🔹 Candi Barong, Semar, Srikandi: Bagian dari kompleks Prambanan, menunjukkan integrasi Hindu-Buddha di masa Rakai Pikatan

Candi Banyunibo – Sleman

“Air menetes”, itulah arti Banyunibo. Candi Buddha bergaya unik abad ke-9 ini memiliki atap melengkung khas. Letaknya dekat Ratu Boko, menambah aura mistisnya.

💦✨ Hal unik Banyunibo:
🌸 Relief bodhisattva di relung-relungnya
🌙 Dikelilingi sawah dan perbukitan, menambah suasana damai
🌳 Diduga menjadi tempat meditasi biksuni

Candi Umbul – Magelang

Berbeda dari yang lain, Candi Umbul adalah pemandian air panas yang dibangun pada abad ke-9 untuk raja dan keluarganya. Airnya masih digunakan masyarakat sekitar untuk berendam hingga sekarang.

💧🌿 Fakta singkat:
🛁 Dihiasi batu-batu berukir motif bunga dan makhluk mitologi
🔥 Airnya hangat karena sumber belerang alami
🌳 Menjadi tempat penyucian spiritual sekaligus relaksasi

Candi Ijo – Sleman

Terakhir, ada Candi Ijo yang dibangun pada abad ke-10–11 M. Berdiri di ketinggian 410 mdpl, candi ini memiliki pemandangan sunset terbaik di Yogyakarta.

✨🏞️ Mengapa Candi Ijo istimewa?
🔹 Relief kala makara dengan gaya khas akhir Mataram
🔹 Terdiri atas teras berundak dengan pura utama di puncaknya
🔹 Sering dijadikan tempat upacara adat masyarakat lokal

Frequently Asked Questions

Apa candi Hindu tertua di Jawa Tengah?
Candi Gunung Wukir (Candi Canggal) di Magelang, dibangun sekitar 732 M.

Apakah semua candi Mataram Kuno bersifat religius?
Mayoritas ya, tapi beberapa juga berfungsi politik, pendidikan, dan simbol legitimasi kekuasaan.

Mengapa Candi Dieng disebut Dieng?
Dari kata Di-Hyang, artinya tempat para dewa atau hyang.

-
people visited this page
-
spent on this page
0
people liked this page
Share this page on
Share the Post:

Related Posts

Scroll to Top

Booking Form

Fill out the form below, and we will be in touch shortly.
Book Room Hotel