Jika kamu pernah menatap relief candi dari dekat, kamu akan tahu satu hal: setiap pahatan itu bercerita. Tidak ada yang dibuat hanya untuk hiasan. Ada yang menampilkan dewa-dewi, ada pula yang menuturkan kisah manusia biasa, hewan, bahkan makhluk mitologis.
Saat pertama kali meneliti Candi Borobudur di pagi berkabut, aku mendapati sepasang turis duduk diam memandangi relief Karmawibhangga. Lalu si perempuan berbisik kepada pasangannya, “Aku merasa sedang menonton film zaman dulu…” Ya, relief memang bagaikan komik batu raksasa.
✨ Key Takeaways:
🎥 Relief candi Jawa menuturkan kisah moral, spiritual, dan kosmologis
🔱 Banyak relief dibaca searah jarum jam, bagian dari ritual pradaksina
📜 Fungsi utama: media pembelajaran visual masyarakat kuno
Mari kita telusuri candi-candi dengan relief naratif paling menakjubkan di Jawa.
Candi Borobudur – Magelang
Siapa yang tidak kenal Borobudur? Dibangun sekitar 782–812 M oleh Wangsa Syailendra, candi Buddha terbesar di dunia ini menyimpan 2.672 panel relief.
💠✨ Empat rangkaian utama relief Borobudur:
🔶 Karmawibhangga: hukum sebab-akibat perbuatan
🔶 Lalitavistara: kelahiran dan kehidupan awal Siddhartha Gautama
🔶 Jataka/Avadana: kisah kehidupan lampau Buddha dan Sudhana–Manohara
🔶 Gandavyuha: pencarian pencerahan Sudhana bersama Bodhisattva
Profesor Agus Aris Munandar mengatakan, “Relief Borobudur menuntun umat memahami Dharma melalui visual, agar mereka yang buta aksara tetap memahami ajaran Buddha.”
🧭 Relief ini dibaca searah jarum jam (pradaksina). Setiap panel menggambarkan kehidupan masyarakat Jawa Kuno, mulai dari petani, pedagang, ksatria, hingga raja-raja Syailendra.
Candi Prambanan – Sleman/Klaten
Bergeser ke Prambanan, dibangun sekitar 850–856 M oleh Rakai Pikatan. Lorong galerinya dipenuhi relief Ramayana dan Krishnayana, menuturkan kisah cinta Rama dan Sinta, hingga perang besar melawan Rahwana.
💡✨ Menariknya:
🔹 Relief dibaca searah jarum jam, dimulai dari gerbang timur
🔹 Terdiri dari 24 panel utama kisah Ramayana
🔹 Relief Krishnayana menceritakan Krishna, avatar Dewa Wisnu, dalam Mahabharata
Saat meneliti Prambanan, seorang pemandu tua pernah berkata kepadaku: “Relief Ramayana di sini tidak hanya untuk keindahan, tapi untuk mengingatkan manusia pada dharma mereka masing-masing.”
Candi Mendut – Magelang
Tidak jauh dari Borobudur, berdiri Candi Mendut. Ukirannya lebih kecil, tapi detailnya memesona. Dibangun abad ke-9, Mendut terkenal dengan patung Buddha Vairocana setinggi 3 meter di dalam bilik utamanya.
📚✨ Relief naratif Mendut:
🌸 Fabel Jataka, seperti kisah kura-kura dan buaya yang sarat moral
🌸 Relief Hariti, dewi pelindung anak-anak
🌸 Kalpataru, pohon kehidupan yang menandakan harapan dan keberuntungan
Konon, relief hewan di tangga candi digunakan para biksu untuk mengajarkan nilai moral pada umat yang datang bersembahyang.
Candi Sojiwan – Klaten
Saat pertama kali mengunjungi Candi Sojiwan, aku dibuat terpesona oleh 20 relief Jataka/Pancatantra di kaki candinya. Sebanyak 19 masih utuh. Reliefnya menampilkan kisah-kisah moral, seperti:
🦚🌿 Contoh kisah di Sojiwan:
🔹 Angsa dan Penyu: tentang kesombongan dan akibatnya
🔹 Raja dan Dua Burung: pelajaran tentang kebijaksanaan
🔹 Kura-kura dan Angsa: bahayanya banyak bicara tanpa berpikir
Ahli relief candi, Dr. Uka Tjandrasasmita, menulis bahwa “Sojiwan menunjukkan adaptasi kisah India dengan budaya lokal Jawa, sekaligus sarana pendidikan moral rakyat.”
Candi Jago – Malang
Candi ini sekilas tampak sederhana, namun di dindingnya terpahat relief karya sastra Jawa kuno. Dibangun abad ke-13 di era Singhasari, Candi Jago menampilkan:
📝✨ Relief utamanya:
🌸 Kunjarakarna (kisah bodhisattva di neraka dan surga)
🌸 Parthayajna (kisah Arjuna bertapa)
🌸 Angling Dharma (kisah raja bijak berilmu tinggi)
Menurut Bapak Eko Prasetyo, dosen sejarah seni Universitas Negeri Malang, “Candi Jago adalah saksi perkembangan sastra Jawa klasik yang diabadikan dalam bentuk relief, menandai puncak estetika Hindu-Buddha di Jawa Timur.”
Candi Penataran – Blitar
Jika berkunjung ke Blitar, jangan lewatkan Candi Penataran, kompleks candi Hindu terbesar di Jawa Timur yang dibangun antara abad ke-12 hingga 15 M.
💫✨ Relief Penataran:
🔹 Menampilkan kisah Wisnu dalam Ramayana dan Krishnayana
🔹 Ratusan panel memenuhi kaki dan tubuh candi utama
🔹 Menjadi pusat ibadah kerajaan Kediri dan Majapahit
Saat aku meneliti bersama tim arkeolog, seorang ibu penjual bunga di pelataran candi berkata, “Wisnu di sini menjaga desa kami. Reliefnya seperti doa yang dipahat di batu.”
Candi Surawana – Kediri
Terakhir, ada Candi Surawana, dibangun abad ke-14 di masa Majapahit. Reliefnya berada di dasar candi, menampilkan:
🔥✨ Kisah utama:
🌸 Arjunawiwaha – kepahlawanan Arjuna mencapai moksha
🌸 Sri Tanjung – kesetiaan istri pada suami
🌸 Babuksha – fabel dan kisah binatang dengan pesan moral
🔧 Panel relief disusun sesuai arah mata angin: spiritual di timur, peperangan di barat. Filosofi yang jarang dijelaskan oleh pemandu biasa.
Tabel Ringkasan Candi & Reliefnya
Nama Candi | Era / Agama | Relief Naratif Utama |
Borobudur | ± 9 M / Buddha | Karmawibhangga, Lalitavistara, Jataka, Gandavyuha |
Prambanan | ± 9 M / Hindu | Ramayana, Krishnayana |
Mendut | ± 9 M / Buddha | Fabel Jataka, Bodhisattva, Hariti |
Sojiwan | ± 9 M / Buddha | Jataka/Pancatantra |
Jago | ± 13 M / Hindu-Buddha | Kunjarakarna, Parthayajna, Angling Dharma |
Penataran | ± 12–15 M / Hindu | Kisah Wisnu dalam Ramayana & Krishnayana |
Surawana | ± 14 M / Hindu | Arjunawiwaha, Sri Tanjung, Babuksha |
Frequently Asked Questions
Apakah semua relief candi memiliki fungsi spiritual?
Mayoritas ya, namun juga sebagai sarana edukasi dan legitimasi kekuasaan raja.
Mengapa relief candi dibaca searah jarum jam?
Karena mengikuti ritual pradaksina, penghormatan kepada dewa dengan berjalan mengelilingi candi dari kiri ke kanan.
Relief apa yang paling panjang di antara candi-candi Jawa?
Relief Borobudur dengan total 2.672 panel.