Kalau kamu sering merasa koneksi internet tiba-tiba melambat pas lagi seru-serunya streaming atau meeting online, kamu nggak sendirian. Banyak orang di Indonesia punya keluhan serupa. Bahkan, ada candaan yang sering beredar: “Kecepatan internet kita itu bukan Mbps (megabit per second), tapi Mungkin Besok Sampai.”
Candaan ini memang berlebihan, tapi ada benarnya. Apalagi kalau kita membandingkan Indonesia dengan negara-negara lain, ternyata posisi kita masih jauh di belakang. Namun, untuk adil, kita perlu melihat data, memahami faktor yang memengaruhi, dan menilai apakah tren ke depan akan membawa perbaikan.
Key Takeaways
📊 Kecepatan internet Indonesia berada di peringkat bawah di Asia Tenggara, jauh tertinggal dari Singapura dan Thailand.
📶 Perbedaan kecepatan ini dipengaruhi infrastruktur, jangkauan, dan teknologi yang digunakan.
🌏 Untuk broadband tetap, rata-rata kecepatan global jauh di atas rata-rata Indonesia.
📈 Tren lima tahun terakhir menunjukkan perbaikan signifikan, tapi gap masih lebar.
Posisi Indonesia Menurut Data Global
Laporan Speedtest Global Index (Oktober 2024) mencatat:
- Broadband tetap (fixed broadband): Indonesia berada di peringkat 124 dunia dengan kecepatan rata-rata 31,2 Mbps.
- Internet seluler: Indonesia berada di peringkat 98 dunia dengan kecepatan rata-rata 24,7 Mbps.
Untuk konteks, rata-rata kecepatan broadband global adalah 93 Mbps, sementara untuk seluler adalah 48 Mbps. Jadi, kita masih setengahnya atau bahkan sepertiganya.
Tabel: Perbandingan Kecepatan Internet Asia Tenggara (Broadband Tetap)
Negara | Kecepatan Rata-rata (Mbps) | Ranking Dunia |
Singapura | 277,1 | 1 |
Thailand | 220,3 | 8 |
Malaysia | 118,4 | 41 |
Vietnam | 85,6 | 55 |
Filipina | 93,1 | 52 |
Brunei | 52,3 | 86 |
Indonesia | 31,2 | 124 |
Myanmar | 23,4 | 137 |
Kenapa Bisa Jauh Tertinggal?
💠 Infrastruktur Belum Merata
Penyebaran fiber optic lebih fokus di kota besar, sementara daerah rural masih mengandalkan jaringan lama.
💠 Biaya Investasi Tinggi
Negara kepulauan seperti Indonesia memerlukan biaya besar untuk membangun jaringan, terutama di wilayah terpencil.
💠 Teknologi Tertinggal
Sebagian besar wilayah belum menikmati teknologi terbaru seperti FTTH (Fiber to The Home).
💠 Persaingan Terbatas di Daerah
Di luar kota besar, penyedia layanan terbatas, membuat kecepatan dan harga tidak kompetitif.
Broadband vs Seluler: Dua Cerita Berbeda
Menariknya, untuk internet seluler, Indonesia sedikit lebih baik secara ranking. Hal ini karena penetrasi 4G yang cukup luas dan persaingan paket data yang ketat di pasar mobile. Tapi, untuk penggunaan berat seperti kerja remote atau streaming 4K, broadband tetap jauh lebih andal.
📱 Internet Seluler → Lebih murah dan mudah diakses, tapi kualitasnya fluktuatif.
🏠 Broadband Tetap → Stabil untuk beban berat, tapi penyebarannya terbatas.
Dampak Kecepatan Internet Rendah
- 🎓 Pendidikan: Pembelajaran daring di daerah terhambat karena koneksi lambat.
- 🛒 Ekonomi Digital: UMKM sulit memanfaatkan e-commerce secara optimal.
- 🏢 Produktivitas: Perusahaan dan pekerja remote terhambat dalam kolaborasi.
Kata Pakar
Menurut Johnny G. Plate, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika:
“Kesenjangan digital adalah tantangan utama Indonesia. Mempercepat internet tidak cukup hanya dengan menaikkan kapasitas di kota besar, tapi harus merata hingga desa.”
Perkembangan dari Tahun ke Tahun
Meski posisi global masih rendah, ada tren positif:
- 2019: kecepatan rata-rata broadband tetap di Indonesia hanya 20 Mbps.
- 2024: naik menjadi 31,2 Mbps.
- Seluler naik dari 15 Mbps di 2019 menjadi 24,7 Mbps di 2024.
Kenaikan ini menunjukkan ada perbaikan, walau gap dengan negara terdepan masih besar.
Strategi Meningkatkan Kecepatan
📡 Pemerataan Infrastruktur → Fiber optic hingga daerah terpencil.
📊 Dukungan Pemerintah → Insentif bagi operator untuk investasi di luar kota besar.
⚡ Adopsi Teknologi Baru → Percepatan 5G dan uji coba 6G di masa depan.
FAQ
Apakah kecepatan internet Indonesia buruk?
Jika dibandingkan global, ya, tapi ada tren peningkatan setiap tahun.
Kenapa Singapura bisa sangat cepat?
Luas wilayah kecil, infrastruktur padat, dan kompetisi tinggi antar provider.
Kapan internet Indonesia bisa setara negara maju?
Perlu 5–10 tahun lagi dengan investasi besar dan distribusi infrastruktur merata.