Apa Bisa Memcached dan Redis Aktif Bersamaan untuk WordPress dengan Webserver Nginx di aaPanel?

Man using laptop for WordPress setup with nginx

💡 Key Takeaways

  • 🔧 Bisa atau tidaknya Memcached dan Redis aktif bersamaan di WordPress
  • ⚙️ Cara setting yang tepat di aaPanel berbasis Nginx
  • 📉 Plus minus dan dampaknya ke performa server
  • 📊 Perbandingan konfigurasi lain yang umum digunakan

Pernah gak sih kamu mikir, “Kalau Redis bagus, dan Memcached juga bagus… kenapa gak kita aktifkan aja dua-duanya di WordPress biar makin ngebut?”

Apalagi kalau kamu pakai aaPanel dengan web server Nginx, yang dikenal cepat, ringan, dan fleksibel. Tapi… hati-hati. Menjalankan dua sistem caching bersamaan itu bukan sekadar soal nyalain dua switch, lalu berharap keajaiban performa datang begitu saja.

Justru bisa bikin server kamu bingung: mau ambil cache dari Redis, atau dari Memcached? Dan ujung-ujungnya, bukannya lebih cepat, malah bisa bentrok atau bikin beban server makin tinggi.

Nah, di artikel ini kita akan bahas tuntas:

  • Apakah Memcached & Redis bisa jalan bareng?
  • Bagaimana setting-nya di aaPanel (Nginx)?
  • Apa plus-minusnya?
  • Dan bagaimana jika dibandingkan konfigurasi lain?

⚙️ Sekilas: Apa Itu Memcached & Redis?

Sebelum masuk ke teknis, mari kenalan dulu secara singkat.

🔸 Memcached

  • Caching berbasis memory (RAM)
  • Cepat, ringan, cocok untuk cache sederhana (key-value store)
  • Tidak punya persistence (data hilang saat restart)
  • Lebih optimal untuk object caching yang simpel

🔸 Redis

  • Mirip Memcached, tapi lebih powerful
  • Mendukung struktur data lebih kompleks (hashes, sets, lists)
  • Bisa simpan cache di disk (persistent)
  • Mendukung fitur tambahan seperti pub/sub, replication, dsb

🧠 Artinya, Redis adalah “versi advance”-nya Memcached. Tapi bukan berarti Memcached nggak berguna.

🔥 Bisa Nggak Memcached dan Redis Aktif Bersamaan?

Jawabannya…

BISA, tapi TIDAK SELALU DIREKOMENDASIKAN.

Kenapa?

Karena meskipun keduanya bisa berjalan dalam sistem yang sama, WordPress (melalui plugin cache seperti LiteSpeed Cache, W3 Total Cache, atau Redis Object Cache) biasanya hanya menggunakan salah satu object cache, bukan dua sekaligus.

Jadi, meski Redis dan Memcached aktif di server, hanya satu yang akan digunakan oleh sistem WordPress. Sisanya… ya nganggur, atau malah berebut resource.

🛠️ Cara Konfigurasi di aaPanel (Nginx)

aaPanel memudahkan kamu untuk install kedua cache engine ini:

📌 Langkah-langkah:

  1. Login ke aaPanel, buka App Store
  2. Cari dan install Memcached dan Redis
  3. Setelah aktif, kamu bisa lihat statusnya di menu “Service”
  4. Install plugin cache WordPress seperti:
    • W3 Total Cache: mendukung Redis dan Memcached
    • LiteSpeed Cache: hanya Redis (jika pakai OpenLiteSpeed)
    • Redis Object Cache: khusus Redis
  5. Di pengaturan plugin, pilih salah satu sebagai object cache.
    Biasanya Redis punya performa lebih baik, jadi itu yang direkomendasikan.

⚠️ Jangan pilih dua engine bersamaan untuk object cache di plugin. Ini bikin bentrok atau cache tidak konsisten.

✅ Plus-Minus Mengaktifkan Keduanya

🔼 Kelebihan (Jika Dikelola dengan Benar)

🔧 Redis bisa digunakan untuk object cache,
🧰 Memcached bisa dipakai oleh sistem lain (misal Laravel apps di subdomain)

🌐 Redis bisa persistent,
⚡ Memcached lebih ringan untuk task kecil

🚀 Redis cocok untuk query database caching,
💾 Memcached bisa bantu caching API atau session

🔽 Kekurangan (Jika Tidak Terstruktur)

💥 Overhead RAM tinggi — keduanya pakai RAM
🎯 Rebutan resource di server kecil (1–2 GB RAM)

⚠️ Tidak semua plugin atau sistem tahu cara mengatur fallback / prioritas antara Redis dan Memcached

📉 Kalau gak dipakai secara aktif, salah satunya cuma buang resource

📊 Perbandingan dengan Konfigurasi Lain

Konfigurasi CacheKecepatanStabilitasBeban ServerCocok Untuk
Redis saja✅ Tinggi✅ Stabil⚠️ SedangSitus besar, eCommerce
Memcached saja⚡ Cepat⚠️ Kurang persistent✅ RendahBlog kecil-menengah
Redis + Memcached aktif bersamaan✅ Tinggi (jika terkelola)⚠️ Rentan konflik❌ BeratAdvanced setup
Tanpa object cache (hanya page cache)⚠️ Lambat✅ Stabil✅ RinganWebsite statis

🧠 Rekomendasi Praktis Untuk User aaPanel

✨ Kalau kamu pakai VPS dengan RAM > 2 GB, dan:

  • Website WordPress-nya aktif, plugin kompleks
  • Ingin performa tinggi & uptime stabil

👉 Gunakan Redis saja, aktifkan via plugin seperti Redis Object Cache.

✨ Kalau kamu pakai shared hosting atau VPS kecil (1 GB):

  • Blog pribadi atau company profile sederhana
  • Ingin cache ringan dan cepat

👉 Gunakan Memcached saja, aktifkan lewat W3 Total Cache.

✨ Kalau kamu punya beberapa aplikasi (WordPress + Laravel):

  • WordPress pakai Redis
  • Laravel atau sistem lain pakai Memcached

👉 Redis & Memcached bisa aktif bersamaan, asal tidak saling pakai di sistem yang sama.

🎙️ Pendapat Praktisi Server dan WordPress

“Di server saya, Redis selalu lebih stabil untuk WordPress. Tapi Memcached masih saya pakai di API layer Laravel.”
Andrean R, Sysadmin & WordPress Developer

“Kalau gak ngerti betul konfigurasi, mending pilih satu aja. Redis sudah sangat cukup untuk 95% kebutuhan caching WordPress.”
Melia K, DevOps Freelancer

⚠️ Jangan Lupa Optimasi Nginx di aaPanel!

Kalau kamu udah pasang Redis atau Memcached, jangan lupa:

🔹 Aktifkan gzip compression
🔹 Gunakan browser cache headers
🔹 Pasang plugin page cache (misalnya WP Super Cache)
🔹 Hindari plugin berat seperti Jetpack atau WP Statistics

Kombinasi caching hanya efektif kalau server dan aplikasi WordPress juga dioptimalkan.

❓ FAQ Seputar Redis dan Memcached di aaPanel

Apakah Redis dan Memcached bisa hidup bersamaan?

✅ Bisa. Tapi hanya satu yang aktif sebagai object cache WordPress. Keduanya bisa digunakan jika melayani sistem yang berbeda.

Mana yang lebih cepat untuk WordPress?

🚀 Redis umumnya lebih cepat dan stabil, terutama untuk website dengan banyak query dan pengguna aktif.

Boleh install dua-duanya di aaPanel?

✅ Boleh, asalkan kamu tahu plugin WordPress kamu pakai yang mana. Jangan aktifkan dua-duanya di plugin cache yang sama.

Apakah butuh plugin tambahan?

Untuk Redis: Redis Object Cache
Untuk Memcached: W3 Total Cache
Dan pastikan test koneksi di setting plugin agar cache-nya aktif.

-
people visited this page
-
spent on this page
0
people liked this page
Share this page on
Share the Post:

Related Posts

Scroll to Top

Booking Form

Fill out the form below, and we will be in touch shortly.
Book Room Hotel