📌 Key Takeaways
- 🧠 Penjelasan konsep Memcached & Redis dengan analogi sederhana
- ⚙️ Bagaimana peran keduanya dalam mempercepat WordPress
- 🛠️ Saran terbaik untuk setup Nginx + WordPress
- 💡 Mana yang cocok untuk kamu yang baru mulai hosting sendiri
😵 Bingung Saat Baru Setup Server? Kamu Nggak Sendiri.
Pertama kali setup VPS atau hosting sendiri, terus lihat pilihan install Memcached dan Redis, rasanya kayak…
“Ini apaan sih dua-duanya? Harus install yang mana? Apa perlu dua-duanya?!”
Wajar banget bingung. Karena Memcached dan Redis itu bukan plugin WordPress yang tinggal klik-klik. Tapi tenang, di artikel ini kita bakal bahas semuanya dengan cara paling sederhana, tanpa istilah teknis yang bikin kepala muter.
🧠 Apa Itu Cache? (Pondasi Dasarnya Dulu)
Sebelum ngomongin Memcached atau Redis, kita harus ngerti dulu apa itu cache.
Cache itu ibarat catatan cepat yang disimpan agar nggak perlu nanya hal yang sama berulang-ulang.
🧠 Bayangin kamu buka toko. Setiap hari ada pelanggan tanya:
“Mas, harga Indomie berapa?”
Kalau kamu jawab dari daftar stok di gudang (butuh waktu), maka tiap pertanyaan bakal makan waktu.
Tapi kalau kamu tulis harga di sticky note dan tempel di depan meja kasir, semua orang tinggal lihat sendiri tanpa kamu harus cek ulang di sistem.
📝 Itulah cache.
🔎 Lalu, Apa Itu Memcached dan Redis?
Keduanya adalah tempat nyimpen “sticky note” tadi, tapi dengan cara berbeda.
🎩 Analogi Memcached: Kasir Cepat yang Cuma Nyatet Harga
Memcached itu seperti kasir cepat yang:
- Cuma nyatet harga produk (data kecil, simple)
- Gak nyimpen histori atau struktur data kompleks
- Kalau listrik mati, catatannya hilang (tidak persistent)
Memcached cepat banget. Tapi dia gak bisa nyimpen data yang ribet.
🧠 Analogi Redis: Asisten Pintar yang Bisa Baca, Nyatet, dan Ingat Lebih Banyak
Redis itu seperti asisten toko super pintar yang:
- Bisa nyatet harga
- Bisa simpen daftar belanja pelanggan
- Bisa kasih saran barang populer
- Dan tetap ingat walau toko mati lampu (persistent)
Redis lebih fleksibel, lebih kompleks, dan tentu aja sedikit lebih berat daripada Memcached.
🖥️ Dalam Dunia WordPress, Gunanya Apa?
WordPress itu sistem dinamis. Artinya setiap kali pengunjung buka halaman, server:
- Query database
- Ambil konten
- Olah lewat PHP
- Kirim ke browser
Itu semua butuh waktu. Nah, Redis dan Memcached membantu menyimpan hasil kerja PHP & MySQL sementara waktu, agar loading lebih cepat.
🧩 Bagaimana Cara Kerjanya di WordPress?
Kita masuk ke contoh nyata ya.
Misalnya kamu punya blog WordPress. Seseorang buka halaman artikel. Biasanya:
- WordPress akan ambil data artikel dari database
- Proses konten via PHP
- Tampilkan hasilnya
Kalau kamu pakai Redis atau Memcached, maka hasil itu akan disimpan sementara. Jadi kalau ada 100 orang buka artikel yang sama, cukup ambil dari cache saja, tanpa proses ulang.
🔥 Hemat CPU
⚡ Loading lebih cepat
📉 Beban server turun drastis
💬 Apakah Harus Pakai Keduanya?
❌ Tidak. Kamu hanya perlu pilih satu.
Karena WordPress (dan plugin cache-nya) cuma pakai salah satu object cache engine — Redis atau Memcached.
Dan kamu tahu?
90% setup modern WordPress sekarang lebih disarankan pakai Redis.
Kenapa?
✅ Redis punya struktur data lebih kompleks
✅ Redis bisa simpan lebih banyak jenis cache
✅ Redis bisa simpan data ke disk (tidak hilang saat restart)
✅ Plugin seperti Redis Object Cache sangat stabil dan populer
⚙️ Saran Setup Terbaik untuk WordPress + Nginx di Server (aaPanel / Manual)
Kalau kamu pakai Nginx (bukan Apache), apalagi di VPS atau dedicated server, ini saran terbaiknya:
🌟 Untuk Website Baru atau Blog Ringan
🧩 Gunakan Memcached
📦 Plugin: W3 Total Cache
⚙️ Setup ringan, cocok untuk VPS 1 GB
✅ Cocok jika kamu ingin konfigurasi minimal
💼 Untuk Website Aktif, Banyak Plugin, atau Toko Online
🧩 Gunakan Redis
📦 Plugin: Redis Object Cache
📈 Cocok untuk VPS di atas 2 GB RAM
⚙️ Setup sedikit lebih teknis, tapi hasilnya worth it
🚀 Untuk Performa Maksimal (Server > 4 GB RAM)
🔁 Gunakan Redis untuk WordPress
🧠 Gunakan Memcached untuk sistem lain (seperti Laravel, API, dsb)
🔥 Redis untuk object cache
🔥 Page cache tetap pakai plugin seperti WP Rocket, LiteSpeed Cache, dsb
🧠 Pengalaman Pribadi Setelah Banyak Coba
Saya pernah pakai dua-duanya secara bergantian. Dan hasilnya?
✅ Redis selalu lebih stabil saat trafik naik
✅ Redis tidak bikin beban CPU melonjak
✅ Memcached kadang lebih cepat, tapi hanya untuk blog kecil
⚠️ WordPress + Redis jauh lebih fleksibel di jangka panjang
❗️ Kesalahan Umum Pemula
🔴 Mengaktifkan Redis dan Memcached bersamaan
🔴 Mengira cache = langsung cepat, padahal server belum dioptimasi
🔴 Tidak mengecek apakah plugin cache benar-benar aktif
🔴 Install Redis tapi lupa aktifkan di PHP Extension
🧠 Rekomendasi Plugin Cache Pendukung
💨 Untuk Redis:
- Redis Object Cache
- Kombinasi dengan LiteSpeed Cache (jika pakai OpenLiteSpeed)
💨 Untuk Memcached:
- W3 Total Cache
- WP Super Cache (support partial object caching)
❓ FAQ Seputar Redis & Memcached untuk WordPress
Apakah saya bisa pakai Redis tanpa akses root?
Tergantung penyedia hosting. Beberapa VPS panel seperti aaPanel, CyberPanel, RunCloud menyediakan install otomatis Redis.
Apa Redis bisa bikin server berat?
Kalau RAM kamu cukup, tidak. Redis hanya makan RAM saat dibutuhkan. Pastikan jangan aktifkan bersamaan dengan terlalu banyak proses berat lain.
Lebih cepat mana Redis vs Memcached?
Redis sedikit lebih lambat secara mentah (milidetik), tapi lebih stabil dan fleksibel. Untuk WordPress, Redis umumnya memberikan hasil terbaik secara keseluruhan.
Harus install plugin Redis atau sudah otomatis?
Harus. Redis harus dikombinasikan dengan plugin WordPress untuk berfungsi (seperti Redis Object Cache).