Kalau kamu sedang upgrade PC atau rakit dari nol, pasti pernah mikir: “Perlu gak sih beli motherboard mahal dengan PCIe 5.0?” Apalagi kalau kamu rencananya pakai GPU menengah seperti RTX 5060 Ti—generasi terbaru NVIDIA yang digadang-gadang bakal populer banget buat gaming 1080p dan produktivitas ringan. Tapi seberapa besar pengaruh versi PCIe ke performa GPU ini? […]

Era Baru AI: Lebih Cerdas, Tapi Juga Lebih Mahal dan Kurang Privat? Kita hidup di masa di mana AI bukan lagi kemewahan, tapi kebutuhan. Mulai dari content writer, programmer, sampai pelajar, semua pakai ChatGPT untuk bantu kerja mereka. Tapi… pernah nggak sih kamu ngerasa biaya langganan bulanan makin berat? Atau ragu soal ke mana perginya

Akses GPT-4 Tanpa Perlu Bayar? Bisa Banget! Pernah frustrasi karena harus langganan ChatGPT Plus hanya demi bisa ngobrol sama GPT-4? You’re not alone. Saya juga sempat ngerasa “kok gitu amat ya, udah penasaran, tapi disuruh bayar dulu?”. Tapi tenang… ternyata ada jalan pintas yang sah dan super praktis — namanya TypingMind. Dengan TypingMind, kamu bisa

🔑 Key Takeaways: AI dan Gaya Hidup Digital Kita Kita hidup di era di mana AI bukan cuma tools, tapi asisten pribadi yang ikut nulis email, bikin skrip YouTube, bahkan bantu nentuin judul konten yang bakal viral. Tapi makin banyak pilihan, makin bingung juga, kan? Aku sendiri dulu pemakai setia ChatGPT. Tapi sejak awal 2025,

Aku dulu bikin Shorts cuma buat iseng. Tapi setelah pakai tools kayak TubeBuddy dan vidIQ, satu video meledak—1,2 juta views dalam 4 hari. Tanpa edit ribet, tanpa modal besar. Hanya karena aku tahu kapan dan apa yang harus diunggah. 🔥 Key Takeaways Kenapa Shorts Jadi Andalan? Shorts itu seperti TikTok versi YouTube. Formatnya: Tapi… kamu

Dulu aku pikir satu-satunya cara dapet 100 ribu views di YouTube adalah punya kamera mahal, editing sinematik, atau kenal algoritma Google dari dalam. Tapi ternyata, semua itu cuma sebagian kecil dari cerita besar. Yang benar-benar bikin video nongol di feed orang lain adalah optimasi konten—dari judul, thumbnail, tag, sampai waktu upload. Dan di sinilah dua

Bayangkan kamu sedang bikin aplikasi pencarian pintar, chatbot, atau riset otomatis. Pasti kamu langsung kepikiran satu nama: Perplexity AI. AI yang terkenal karena hasil pencariannya cepat dan dilengkapi sumber terpercaya ini memang bikin banyak developer tertarik buat pakai mesinnya di balik layar. Tapi sayangnya, di balik kecanggihannya, muncul satu pertanyaan besar: apakah Perplexity punya API

Dulu, memilih asisten digital mungkin sebatas Siri vs Google Assistant. Sekarang? Kita bicara soal GPT-4, dan pertanyaan penting muncul: pakai ChatGPT Plus atau TypingMind? Mana yang lebih worth it dari segi fitur, harga, dan kenyamanan? Saya pribadi sudah mencoba keduanya. Bahkan, saya pakai ChatGPT Plus hampir setahun, sebelum akhirnya “pindah haluan” ke TypingMind. Kenapa? Karena

Di dunia yang makin dipenuhi kecerdasan buatan, API jadi jembatan penting. Entah kamu developer, data scientist, content creator, atau mahasiswa skripsi yang ngoding chatbot, pasti pernah googling: “API AI gratis yang bagus apa ya?” Tapi di antara semua nama besar itu—dari Grok sampai Perplexity—siapa sih yang paling bersahabat buat kita yang nggak mau langsung keluarin

Dulu, beli SSD cuma soal kapasitas dan harga. Tapi sekarang? Speed is king. Terutama buat kamu yang kerja dengan file besar, edit video 4K, atau loading game open-world yang berat. Di tahun 2025 ini, persaingan SSD NVMe Gen4 makin sengit — dan tiga nama yang sering muncul di forum dan YouTube adalah: Saya sudah mencoba