Sebagai seorang video editor yang sering kerja mobile, saya butuh perangkat yang bukan cuma powerful, tapi juga responsif. Waktu pertama kali pegang MSI GE66 Raider 10SF, performanya udah luar biasa. Tapi entah kenapa, untuk urusan load project besar atau scrubbing timeline di Premiere Pro, rasanya masih ada delay. Sampai akhirnya saya ganti SSD bawaannya dengan […]

Beberapa bulan lalu, saya butuh upgrade SSD untuk PC kerja saya. Bukan cuma buat nyimpen data atau install OS, tapi juga buat nge-handle project video yang makin berat tiap minggunya. Saya tahu SSD itu bukan lagi barang mewah, tapi dengan banyaknya pilihan di pasaran, saya pengen cari yang cepat, tahan lama, dan… nggak bikin dompet

Saat kamu lagi cari stekker buat rumah, kantor, atau bahkan buat traveling ke luar negeri, pasti pernah ketemu pilihan kayak: Wonpro, Uticon, atau Azko. Ketiganya punya bentuk mirip, fungsi sama—tapi ternyata beda banget soal kualitas material dan ketahanannya. Dulu, saya sempat nggak peduli banget sama yang namanya colokan atau steker. Tapi setelah insiden kecil—salah satu

Dunia reaction konten di YouTube makin ramai, terutama untuk niche yang punya fanbase kuat seperti anime. Tapi jangan buru-buru! Kalau kamu pengin bikin channel YouTube khusus reaction anime, kamu wajib paham dulu aturan, tantangan, dan strategi di baliknya. Aku sendiri pernah coba bikin channel reaction anime waktu booming Attack on Titan: Final Season. Antusias? Banget.

Pernah gak sih kamu lagi semangat bikin konten visual, tapi terhenti cuma karena kehabisan token? Yap, ini sering banget terjadi, apalagi buat pengguna image generator AI seperti Leonardo.ai yang sekarang makin ramai dibicarakan. Aku pribadi pertama kali kenal Leonardo.ai waktu cari alternatif MidJourney yang bisa kasih lebih banyak kendali visual. Dan ternyata, harganya lumayan masuk

AI Writing Makin Canggih, Tapi Gimana Biayanya? Kalau kamu seorang penulis konten, content marketer, atau bahkan pemilik blog yang pakai AI buat bantu produksi tulisan, pasti kamu udah gak asing lagi dengan istilah “token”, “API usage”, atau “Grok-3”. Tapi pertanyaan besarnya adalah: seberapa hemat sih Grok-3 kalau kita ingin bikin artikel panjang, misalnya 1000 kata?

Siapa sih yang nggak kenal ChatGPT dari OpenAI? Tapi buat kamu yang pengin integrasikan kemampuan AI ini ke dalam aplikasi atau website, pasti pernah bertanya: “Seberapa gratis sih API ChatGPT ini?” Dan tentu, di tengah makin banyaknya layanan AI seperti Claude, Gemini, atau DeepSeek yang juga menyediakan API, kita perlu tahu: mana yang paling hemat

Sekarang ini, hampir semua developer, mahasiswa, bahkan content creator pasti pernah terlintas pikiran: “Kalau mau bikin aplikasi pintar atau chatbot, pakai API AI apa ya yang murah—kalau bisa gratis?” Dan di antara semua pilihan, Gemini dari Google jadi salah satu nama besar yang mencuri perhatian. Tapi, seberapa besar sih batasan pemakaian API gratis Gemini? Dan

Kalau kamu sedang upgrade PC atau rakit dari nol, pasti pernah mikir: “Perlu gak sih beli motherboard mahal dengan PCIe 5.0?” Apalagi kalau kamu rencananya pakai GPU menengah seperti RTX 5060 Ti—generasi terbaru NVIDIA yang digadang-gadang bakal populer banget buat gaming 1080p dan produktivitas ringan. Tapi seberapa besar pengaruh versi PCIe ke performa GPU ini?

Era Baru AI: Lebih Cerdas, Tapi Juga Lebih Mahal dan Kurang Privat? Kita hidup di masa di mana AI bukan lagi kemewahan, tapi kebutuhan. Mulai dari content writer, programmer, sampai pelajar, semua pakai ChatGPT untuk bantu kerja mereka. Tapi… pernah nggak sih kamu ngerasa biaya langganan bulanan makin berat? Atau ragu soal ke mana perginya