Dedi Mulyadi Larang Study Tour Pelajar Jabar, PHRI DIY Geram: “Kebijakan Nyeleneh!”

Keputusan Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, yang melarang study tour bagi pelajar menuai pro dan kontra. Salah satu pihak yang bereaksi keras adalah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, mengingat Yogyakarta merupakan salah satu destinasi utama bagi pelajar yang melakukan study tour.

Ketua DPD PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, menganggap kebijakan tersebut tidak masuk akal dan bisa merugikan banyak pihak, terutama pelaku usaha di sektor hotel, restoran, dan pariwisata.

🗣️ “Kebijakan nyeleneh dari petinggi Jabar ini bikin resah kami di PHRI dan pelaku travel agent,” ujar Deddy, Senin (17/2/2025) malam.

PHRI DIY: Kenapa Study Tour Harus Dilarang?

Deddy mempertanyakan apa yang salah dari study tour hingga harus dilarang total. Menurutnya, jika ada masalah dalam pelaksanaan—seperti regulasi transportasi atau keamanan—seharusnya itu yang diperbaiki, bukan malah menghapus study tour sepenuhnya.

🚍 “Kalau transportasinya yang bermasalah, ya itu yang dibetulkan. Bukan study tour-nya yang dihapus,” tegasnya.

Dedi Mulyadi Heran dengan Keberatan PHRI

Menanggapi protes PHRI, Dedi Mulyadi justru bingung kenapa organisasi tersebut merasa keberatan. Lewat akun Instagramnya, ia menyindir bahwa selama ini study tour hanya sekadar alasan untuk piknik, bukan kegiatan akademik yang benar-benar memberikan manfaat edukatif.

🤔 “Kenapa PHRI keberatan? Kan yang saya larang study tour, bukan bisnis hotelnya,” ujarnya sambil tertawa.

Lebih lanjut, Dedi menilai bahwa istilah “study tour” hanya kamuflase untuk kegiatan jalan-jalan. Ia tak ingin ada kegiatan yang membawa embel-embel akademik tetapi justru menyesatkan.

🎒 “Kalau memang mau piknik, ya piknik saja. Jangan pakai nama study tour kalau isinya cuma jalan-jalan,” katanya.

Study Tour Akan Dilarang Secara Resmi

Dedi memastikan bahwa setelah resmi dilantik, larangan study tour akan ditetapkan sebagai keputusan resmi pemerintah. Ia tidak ingin ada sekolah yang memanfaatkan kegiatan ini demi keuntungan sementara ada orang tua yang harus berutang demi membiayai anaknya ikut serta.

💰 “Saya tidak mau ada lembaga yang mendapatkan keuntungan sementara orang tua harus pinjam sana-sini demi piknik yang diberi label study tour,” tegasnya.

Keputusan ini masih memicu perdebatan, terutama dari kalangan industri pariwisata yang bergantung pada kunjungan pelajar. Apakah kebijakan ini benar-benar akan diterapkan tanpa revisi? Kita tunggu saja langkah selanjutnya dari Gubernur Dedi Mulyadi.

-
people visited this page
-
spent on this page
0
people liked this page
Share this page on
Share the Post:

Related Posts

Scroll to Top

Booking Form

Fill out the form below, and we will be in touch shortly.
Book Room Hotel