Kalau kamu pernah mengalami nyeri otot atau sendi lutut—entah karena olahraga, angkat galon, atau posisi tidur yang aneh—pasti udah familiar banget sama tube putih merah yang satu ini: Counterpain. Bau khasnya yang menyengat dan sensasi panasnya bisa langsung bikin kita mikir, “Oke, sakitnya sebentar lagi reda…”
Tapi… gimana sih sebenarnya cara kerja Counterpain itu? Apakah cuma rasa hangat yang bikin ilusi sembuh, atau memang ada sesuatu yang bekerja di dalam kulit kita?
🟢 Key Takeaways (Poin Penting Buat Kamu yang Nggak Sabar)
🔥 Counterpain bekerja dengan prinsip “thermal therapy” alias panas buatan
💊 Kandungan utama: Menthol, Methyl Salicylate, Eugenol — gabungan anti-nyeri alami dan kimia
🧠 Sensasi panas mengalihkan sinyal nyeri ke otak (gate control theory)
⚙️ Krim ini tidak menyembuhkan penyakit sendi, tapi meredakan gejalanya
🩹 Aman untuk pemakaian jangka pendek, tapi jangan pakai di luka terbuka atau kulit iritasi
Kenalan Dulu Sama Counterpain
Counterpain adalah krim analgesik topikal yang diproduksi oleh Taisho Pharmaceuticals, Jepang. Di Indonesia, krim ini dijual bebas di apotek dan minimarket.
Biasanya dipakai untuk:
- Nyeri otot karena olahraga atau kelelahan
- Sendi lutut yang pegal karena usia atau aktivitas berat
- Keseleo ringan atau otot tertarik
- Stiff neck (leher kaku) atau punggung tegang
Ada 3 varian Counterpain, masing-masing punya karakteristik sendiri:
| Varian | Kandungan Aktif | Sensasi | Kegunaan |
| Counterpain Cream | Menthol, Methyl Salicylate, Eugenol | Hangat | Nyeri otot ringan – sedang |
| Counterpain Cool | Menthol tinggi, tanpa salicylate | Dingin | Cedera baru, bengkak |
| Counterpain Hot | Salicylate tinggi, rasa lebih panas | Panas banget | Otot tegang, nyeri sendi berat |
Kandungan Aktifnya Kerja Gimana?
Supaya lebih paham, kita kulik dulu satu-satu zat aktif utama dalam Counterpain dan efeknya di tubuh kamu.
🌿 Menthol
Bikin rasa dingin awal, lalu sensasi hangat. Menstimulasi saraf sensorik dan bikin kamu “lupa” sama rasa nyeri sejenak. Efeknya seperti disuruh milih: “mau fokus ke nyerinya atau rasa hangat di kulit?”
🧪 Methyl Salicylate
Ini komponen turunan dari aspirin (salicylate), bekerja sebagai anti-inflamasi lokal. Dia masuk ke kulit dan menghambat enzim penyebab peradangan, yaitu COX (Cyclooxygenase). Jadi bukan cuma nge-prank rasa sakit, tapi juga bantu redakan penyebabnya.
🌰 Eugenol
Ekstrak dari cengkeh yang punya sifat anestesi ringan dan antioksidan. Biasa dipakai juga di bidang kedokteran gigi. Di Counterpain, dia bantu numbing area yang nyeri.
Teori Saraf: “Gate Control Theory of Pain”
Salah satu teori populer kenapa krim panas kayak Counterpain bisa ampuh adalah teori “Gate Control”. Gampangnya gini:
Otak kita cuma bisa memproses satu jenis sensasi kuat dalam satu waktu.
Jadi, ketika kamu mengoles Counterpain dan merasa panasnya di kulit, rasa nyeri dari dalam sendi atau otot jadi “tertutup gerbangnya”. Otak lebih fokus pada sinyal panas itu. Kayak lagi denger dua orang ngomong keras-keras, kamu cenderung fokus ke yang paling berisik. Nah, rasa panas dari Counterpain itulah “suara paling berisik” buat otak.
Cara Pakai Counterpain yang Benar
💡 Bersihkan dulu area yang akan dioles. Keringkan.
💡 Ambil krim sebesar biji jagung. Oleskan dan pijat pelan.
💡 Jangan balut area tersebut dengan kain tebal, karena bisa menyebabkan iritasi.
💡 Jangan digunakan lebih dari 3–4 kali sehari.
⚠️ Hindari area luka terbuka, mata, atau membran mukosa (area sensitif).
⚠️ Setelah mengoles, cuci tangan—jangan sampai nyentuh wajah!
Pengalaman Pribadi: Lutut Pegal Karena Lari, Diselamatkan Counterpain
Waktu pandemi, saya sempat ikut tren lari 5K tiap pagi. Awalnya semangat banget. Tapi masuk minggu ke-3, lutut mulai nyeri luar biasa pas naik tangga. Saya panik, takut ada yang sobek. Akhirnya iseng coba Counterpain biasa (yang merah putih) karena direkomendasikan teman.
Efeknya?
10–15 menit setelah dioles, lutut mulai terasa hangat dan nyerinya berkurang signifikan. Saya tetap istirahat seminggu penuh, tapi Counterpain bantu banget mengurangi rasa sakit hari ke hari.
Counterpain Tidak Menyembuhkan, Tapi…
Ini penting. Banyak orang salah kaprah dan menganggap Counterpain bisa “menyembuhkan” radang sendi atau cedera.
❗ Counterpain tidak menyembuhkan cedera atau penyakit sendi.
Ia hanya mengurangi gejala nyeri dan peradangan sementara.
Kalau kamu menderita osteoartritis, rematik, atau cedera parah, tetap harus ke dokter. Counterpain bisa bantu meringankan rasa sakit saat menunggu terapi, tapi bukan solusi utama.
💡 Tips Maksimalkan Penggunaan Counterpain
🌟 Gunakan setelah mandi malam, saat otot rileks
🌟 Bisa dipakai sebelum tidur agar tidur lebih nyenyak
🌟 Simpan di suhu ruangan, hindari sinar matahari langsung
🌟 Jangan dipakai berlapis dengan krim panas lain
Komparasi dengan Krim Lain
Ada banyak produk sejenis di pasaran. Mari kita lihat perbandingannya:
| Produk | Kelebihan | Kekurangan |
| Counterpain | Rasa hangat nyaman, cepat meresap | Bau khas cukup kuat |
| Hot In Cream | Harga lebih murah | Tidak semua orang cocok baunya |
| Balsem Geliga | Sensasi panas sangat kuat | Bisa terlalu menyengat untuk kulit sensitif |
| Salonpas Gel | Sensasi dingin, cocok untuk luka baru | Kurang kuat untuk nyeri otot berat |
Kata Ahli: Perspektif Dokter Rehabilitasi Medik
Dr. Lilis Handayani, Sp.KFR, menjelaskan:
“Produk seperti Counterpain bekerja baik sebagai bagian dari terapi simtomatik. Tapi pemulihan menyeluruh butuh pendekatan menyeluruh, termasuk latihan penguatan otot dan perubahan aktivitas.”
Artinya, krim ini bisa membantu meringankan, tapi bukan pengganti latihan, fisioterapi, atau pengobatan medis jika cedera parah.
Tips Lain Meredakan Nyeri Sendi & Otot
🌈 Selain oles-oles krim, kamu bisa coba ini juga:
💧 Hydrotherapy – rendam air hangat, bisa ditambah garam Epsom
🧘 Yoga atau stretching ringan – buat jaga fleksibilitas
🥦 Anti-inflamasi alami – kunyit, jahe, omega-3
🧊 Kompres dingin untuk cedera baru
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan (FAQ)
Q: Aman nggak pakai Counterpain setiap hari?
A: Aman untuk jangka pendek. Tapi kalau nyeri berlangsung lebih dari seminggu, sebaiknya konsultasi ke dokter.
Q: Counterpain bisa dipakai barengan sama balsam lain?
A: Jangan. Bisa menyebabkan iritasi dan panas berlebih.
Q: Bisa dipakai untuk anak-anak atau lansia?
A: Untuk anak-anak di bawah 12 tahun, sebaiknya hindari. Lansia bisa, tapi cek dulu kondisi kulitnya.
Q: Efek sampingnya apa?
A: Biasanya hanya iritasi ringan atau alergi. Kalau terasa terbakar, perih, atau ruam, segera hentikan pemakaian.
