Jujur aja, punya PC kecil itu praktis, estetis, dan bikin meja rapi. Tapi akhir-akhir ini? Yang saya dapat cuma masalah dan sakit kepala soal suhu CPU. Setiap main game atau bahkan buka browser berat, suhu langsung nempel ke angka 100°C. 😰
Sebagian besar orang langsung nyalahin casing kecil saya. “Yah, makanya jangan Mini-ITX,” kata mereka. Tapi menurut saya masalah utamanya bukan cuma soal ruang sempit casing, tapi desain CPU itu sendiri. Dan ya, ini bukan berarti nggak bisa diperbaiki.
💡 Key Takeaways:
🌡️ Graphene thermal pad bisa jadi solusi untuk overheat ekstrem di casing sempit.
💸 Harga mahal, tapi kalau tahan lama, bisa jadi lebih hemat dalam jangka panjang.
🔧 Bisa dipasang tanpa repot kayak thermal paste, dan nggak bakal kering.
⚙️ Fan Control jadi alat penting bantu suhu lebih stabil.
🎮 Performa tetap terjaga bahkan saat TDP balik ke 95W.
Dari Thermal Paste ke Thermal Pad: Perjalanan Mencari Solusi
Awalnya saya skeptis. Thermal pad? Bukannya itu performanya di bawah thermal paste? Tapi setelah nonton video dari YouTuber Spanyol, saya tahu ternyata sekarang ada graphene thermal pad—yang secara teori lebih unggul dari thermal paste dan bahkan liquid metal.
“Tapi… bukannya liquid metal paling bagus?”
Secara konduktivitas ya, tapi risiko korsleting karena dia cair dan konduktif bikin saya mikir dua kali.
Graphene pad adalah kompromi menarik. Konduktifitasnya tinggi, berbentuk pad, jadi nggak bakal tumpah. Tapi memang, kebanyakan thermal pad graphene yang dijual sekarang masih campuran polycarbonate + graphene, jadi kita bicara performa “menengah atas”, bukan super ekstrim.
Geledek di Kepala: Suhu CPU Sampai 100°C?!
Prosesor saya, i9-13900K, bukan CPU kaleng-kaleng. Tapi coba bayangin, cuma buka aplikasi ringan aja bisa tembus 100 derajat. Jadi meskipun “katanya” masih dalam spesifikasi aman, kenyataannya thermal throttle muncul terus. Dan itu bikin performa anjlok!
🛠 Saya udah coba berbagai cara:
🔹 Nurunin TDP ke 70W
🔹 Buat curve fan agresif lewat FanControl
🔹 Pindah casing? Aduh, saya suka Mini-ITX dan nggak mau ganti form factor…
Hasilnya? Lumayan. Suhu turun sekitar 15 derajat, tapi performa juga ikut kena. Dalam game seperti Apex Legends, suhu bisa turun, tapi buat kerjaan render? Loyo.
Thermal Pad Graphene: Mahal Tapi Penuh Harapan
Akhirnya saya mutusin coba graphene thermal pad. Dan harganya? 😭
Satu biji €30 alias 500 ribuan. Padahal thermal paste merek bagus aja bisa dapet Rp80 ribuan dan dipakai berkali-kali.
Tapi demi suhu, saya beli dua:
🔹 38 x 38 mm untuk antara CPU dan IHS
🔹 50 x 50 mm untuk bagian atas heatsink
Yang menarik, motherboard saya pakai CPU model laptop (jadi soldered ke board) dan punya pelat IHS tambahan. Jadi proses ini mirip delidding, yaitu membuka pelindung atas CPU untuk ganti pasta di dalamnya.
⚠️ Tips penting: Graphene itu konduktif! Jadi hati-hati jangan sampai pad menyentuh bagian lain dari PCB atau pin.
Cara Pasang Thermal Pad Graphene (Dari Pengalaman Sendiri)
🔧 Pertama, lepas motherboard dari casing
🔧 Lalu buka heatsink dan pelat IHS
🔧 Bersihkan sisa thermal paste lama
🔧 Potong thermal pad agar pas dengan area CPU
🔧 Tempel hati-hati tanpa menggeser
🔧 Kencangkan baut dengan pola X untuk tekanan merata
🔧 Tempel thermal pad kedua di atas heatsink
🔧 Pasang kembali semuanya dan nyalakan sistem
Proses ini memang nggak instan, tapi nggak sesulit yang dibayangkan. Dan hasilnya?
📊 Hasil Pengujian Sebelum dan Sesudah Ganti Thermal Pad
Kondisi | Suhu Max | Catatan |
TDP 95W, thermal paste biasa | 95°C | Thermal throttle saat beban berat |
TDP 70W, fan curve agresif | 80°C | Performa turun |
TDP 95W, pakai graphene pad | 75°C | Stabil, throttle hilang |
TDP 70W + graphene pad | 73°C | Lebih adem, performa tetap oke |
🎯 Bahkan di Cinebench R23, hasil skor meningkat karena throttle berkurang. Dan suhu maksimal 87°C, angka yang jauh lebih sehat untuk pemakaian jangka panjang.
✨ Kelebihan & Kekurangan Thermal Pad Graphene
🔹 Kelebihan:
🎯 Tidak mengering seperti thermal paste
🛡 Tidak tumpah seperti liquid metal
📉 Menurunkan suhu signifikan
💻 Mudah dibersihkan dan dirakit ulang
💪 Tahan lama dan minim perawatan
🔸 Kekurangan:
💸 Harga mahal untuk sekali pakai
✂️ Butuh presisi tinggi saat memasang
⚠️ Bisa korslet jika mengenai pin/komponen lain
🧠 Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Apakah graphene pad lebih baik dari thermal paste biasa?
➡️ Ya, untuk suhu ekstrem dan form factor kecil, graphene pad lebih unggul.
Apakah aman untuk pemula?
➡️ Perlu hati-hati, karena pad ini konduktif. Tapi jika kamu teliti, pemasangan cukup mudah.
Berapa lama umur graphene pad?
➡️ Tidak mengering dan tidak perlu diganti secara berkala, jadi bisa bertahan bertahun-tahun.
Apakah bisa digunakan di laptop?
➡️ Tergantung desain heatsink. Kalau bisa buka dan pasang ulang, bisa saja.
Harga sepadan atau tidak?
➡️ Kalau dibandingkan dengan potensi penurunan suhu dan perawatan rendah, untuk jangka panjang: ya, sepadan.