💡 Key Takeaways
✅ Ijazah bukan penentu utama kesuksesan, skill lebih utama di dunia kerja digital global
✅ Cognitive impairment dan depresi bukan akhir segalanya—masih bisa belajar dan sukses
✅ Kerja remote memungkinkan penghasilan dolar dari Indonesia
✅ Fokus pada satu skill spesialis lebih dicari dibanding generalis
✅ Webinar dan mentor bisa jadi turning point untuk banyak orang yang stuck
Nama Edwin mungkin belum familiar di headline media. Tapi kisahnya jauh lebih dari sekadar viral—ia real, mentah, dan menggugah. Dulu dia punya toko game di Mangga Dua. Jualan konsol, buka servis tambahan, hingga harus bertahan di tengah badai pandemi. Tapi semua itu rubuh. Bisnis bangkrut, kesehatan runtuh, dan cinta pun kandas.
“Saya kena skoliosis. Saraf kejepit. Sakit dari bangun tidur sampai tidur lagi,” kenangnya. Lalu satu hal datang bertubi: cognitive impairment. Bayangkan, otakmu enggak bisa mikir jernih. Seperti demensia dini.
Tapi hidup belum selesai. Dia paksa diri belajar coding.
🎯 Skill Lebih Penting dari Ijazah
💼 “Ijazah itu enggak diminta,” Edwin menegaskan.
Kerja remote, apalagi untuk perusahaan global, menilai portofolio dan skill real—bukan asal kampus atau nilai IPK.
📌 “Saya pernah enggak naik empat kali. SD enggak naik, SMP dua kali, SMA sekali. Tapi sekarang saya kerja dengan gaji ratusan juta rupiah sebulan.”
Kata siapa nilai buruk di sekolah = hidup hancur? Itu mitos.
Fokus di Satu Keahlian Itu Lebih Bernilai
🧠 Skill spesialis lebih dicari daripada jago semua tapi setengah-setengah.
Edwin memilih jadi frontend developer. Visualisasi data dari backend ke tampilan yang bisa dinikmati user. Warna, animasi, dan logika berpadu. “Jangan semua ditekuni, nanti malah enggak jadi apa-apa,” pesannya.
🎙️ “Mike Tyson sukses bukan karena bisa banyak hal, tapi karena fokus di satu: tinju.”
💻 Belajar Otodidak di Tengah Depresi
Waktu itu, Edwin belajar coding sambil sakit dan depresi berat. Bahkan sampai bikin Story IG yang aneh-aneh: tong sampah, sendal jepit. Teman-teman pergi. Tapi dia terus belajar. “Saya dipaksa belajar dalam kondisi otak rusak. Tapi itu satu-satunya jalan keluar.”
Dalam 3 bulan, ia belajar sendiri, buat portofolio, dan apply ke perusahaan di US. Mulai dari $5 per jam, underpaid dibanding standar Amerika. Tapi berlipat dibanding UMR Indonesia.
🔧 Tools dan Situs yang Membuka Jalan
🧩 Website lowongan remote terbaik:
🔹 remoteok.com
🔹 glassdoor.com
🔹 weworkremotely.com
📂 Syarat masuk:
🌈 Portofolio pribadi (domain, hosting, desain menarik)
🌈 Clean code & efisiensi
🌈 Lulus entry test (live coding)
📊 Tabel: Perbandingan Gaji Frontend Developer (US vs Indonesia)
Lokasi | Rata-rata Gaji / Bulan | Jam Kerja / Hari | Catatan |
Indonesia | Rp8 – Rp12 juta | 8 jam | Data lokal, tergantung kota |
Remote ke US | Rp60 – Rp100+ juta | Fleksibel | Gaji $20–$40 per jam |
Underpaid US Dev | Rp40 – Rp60 juta | Fleksibel | Masih jauh di atas UMR Indonesia |
🌍 Hidup Lebih Seimbang, Kerja Lebih Fleksibel
🏖️ Edwin sekarang kerja dari Bali, Garut, bahkan kafe favorit. “Yang penting ada laptop dan koneksi.” Dia kerja 3 hari, sisanya liburan bareng keluarga. “Kerjaan selesai, hati senang, hidup seimbang.”
Dan itu belum semua. Penghasilan pertamanya ia gunakan untuk kiropraktik. Sarafnya sembuh. Dia belikan iPhone, mesin kopi, dan ajak orang tuanya liburan.
👨👩👧👦 Komunitas dan Mentorship: Kunci Kebangkitan
“Teman-teman saya dulu ninggalin saya. Sekarang saya dikelilingi orang-orang yang tulus,” ujar Edwin.
Dia enggak pelit ilmu. Kini Edwin bikin webinar buat bantu orang lain. Biayanya? Rp90.000 aja. Tapi penonton “Pecah Telur” bisa ikut gratis. Di sana, bukan cuma diajarkan coding. Tapi juga semangat, mentalitas, dan cara berpikir untuk bertransformasi dari nol ke pro.
🤔 FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Apakah saya bisa kerja remote tanpa kuliah IT?
👉 Bisa banget. Skill dan portofolio jauh lebih penting. Banyak perusahaan tidak peduli ijazah.
Berapa lama belajar coding sebelum bisa kerja?
👉 Edwin belajar intensif 3 bulan. Tapi rata-rata butuh 3–6 bulan tergantung konsistensi.
Apakah saya harus jago Bahasa Inggris?
👉 Tidak perlu fasih. Yang penting bisa baca dokumentasi dan komunikasi dasar.
Bidang apa yang cocok untuk pemula?
👉 Frontend developer sangat cocok karena kombinasi logika dan kreativitas.
Apakah kerja remote bisa bikin burnout?
👉 Justru lebih seimbang. Bisa kerja sambil jalan-jalan dan waktu fleksibel.