Mendengar Detak Jantung di Telinga Saat Meditasi: Penjelasan Medis dan Fisiologis

Pendahuluan

Bayangkan Anda sedang bermeditasi dalam suasana tenang, tiba-tiba Anda menyadari ada bunyi detak jantung berdenyut di telinga kiri. Padahal, Anda tidak memiliki riwayat gangguan telinga atau kondisi medis tertentu, dan napas pun normal. Fenomena ini bisa terdengar mengkhawatirkan, namun sebenarnya cukup banyak orang yang pernah mengalaminya​liputan6.com. Artikel ini akan menjelaskan secara populer namun ilmiah mengapa detak jantung dapat terdengar di telinga saat meditasi, apa penyebab fisiologisnya, serta apakah hal ini umum atau perlu dikhawatirkan.

Fenomena “Detak Jantung di Telinga”

Dalam dunia medis, mendengar detak jantung sendiri di telinga dikenal sebagai tinnitus pulsatil. Ini merupakan sensasi mendengar bunyi berirama seirama detak jantung – misalnya bunyi “dup-dup” atau “whoosh” – yang sumbernya dari dalam tubuh sendiri​health.harvard.edu. Berbeda dengan tinnitus biasa (suara dengingan atau dering), tinnitus pulsatil berirama dengan denyut nadi dan kerap dirasakan hanya pada satu telinga (seperti telinga kiri saja)​health.harvard.edu. Suara ini sifatnya subyektif (hanya Anda yang bisa mendengarnya) dan biasanya paling jelas terdengar saat lingkungan sangat hening atau ketika Anda fokus ke dalam diri, misalnya saat bermeditasi​health.harvard.edumedicalnewstoday.com.

Fenomena detak jantung di telinga disebabkan oleh aliran darah yang berdenyut di pembuluh darah sekitar telinga. Dalam keadaan normal, kita tidak menyadarinya. Namun, pada kondisi tertentu, suara aliran darah tersebut dapat “tembus” ke indera pendengaran sehingga terdengar layaknya detak jantung atau bunyi denyutan di telinga​health.harvard.edu. Berikut beberapa faktor kunci yang membuat hal ini bisa terjadi:

  • Pembuluh Darah di Dekat Telinga: Secara anatomi, terdapat pembuluh darah besar di sekitar telinga – yaitu arteri karotis interna (pembuluh nadi leher) dan vena jugularis – yang mengalirkan darah ke dan dari otak melewati tulang tengkorak dekat telinga​health.harvard.edu. Letak arteri karotis ini cukup dekat dengan telinga tengah (di belakang gendang telinga), sehingga getaran aliran darahnya berpotensi ditangkap oleh struktur telinga. Dalam kondisi tertentu, aliran darah di arteri ini dapat menjadi sedikit turbulen (bergejolak) dan menimbulkan suara “whoosh” berdenyut​health.harvard.edu. Turbulensi aliran darah dapat terjadi misalnya karena postur, tekanan darah, atau variasi anatomi. Meskipun kecil, getaran ini bisa menjalar ke koklea (organ pendengaran di telinga dalam).
  • Lingkungan Hening: Saat meditasi, biasanya kita berada dalam keadaan sangat tenang dan minim suara eksternal. Dalam keheningan, suara-suara internal tubuh yang biasanya lemah menjadi lebih terdengar jelasmedicalnewstoday.com. Biasanya, dalam keseharian, bunyi detak jantung atau aliran darah tersamar oleh kebisingan lingkungan. Otak kita juga cenderung menyaring suara tubuh yang dianggap tidak penting. Namun, ketika sunyi senyap, tidak ada lagi suara latar belakang yang menutupi, sehingga detak jantung yang halus sekalipun dapat muncul ke permukaan kesadaran kita​medicalnewstoday.com. Ibarat berada di kamar gelap – cahaya sekecil apapun akan tampak; demikian pula dalam sunyi total, bunyi sekecil apapun dari dalam tubuh akan lebih mudah terdengar.
  • Fokus dan Peningkatan Kesadaran Internal: Meditasi melatih kita untuk memusatkan perhatian ke dalam, menyadari napas, detak jantung, dan sensasi tubuh tanpa distraksi. Proses ini dapat meningkatkan sensitivitas sensorik terhadap sinyal internal. Secara fisiologis, otak dapat menjadi lebih “peka” terhadap suara-suara tubuh yang normalnya diabaikanmedicalnewstoday.com. Dengan kata lain, saat meditasi mendalam, filter otak terhadap suara internal agak “longgar” – sehingga Anda mungkin mendengar hal-hal seperti aliran darah di telinga sendiri. Peningkatan kesadaran tubuh (interoception) ini adalah hal yang umum dalam meditasi. Beberapa praktisi meditasi lanjut bahkan terbiasa mendengar detak jantung atau aliran napas mereka sebagai bagian dari pengalaman meditatif.
  • Detak Jantung yang Lebih Terasa: Saat meditasi, tubuh berada dalam kondisi relaksasi. Menariknya, meditasi dapat menurunkan denyut jantung dan tekanan darah secara keseluruhan, tetapi persepsi terhadap detak jantung bisa meningkat karena perhatian kita tidak kemana-mana. Ibaratnya, jantung bekerja lebih pelan namun kita justru lebih sadar akan setiap detakannya. Napas yang teratur dan dalam saat meditasi juga bisa membuat dada mengembang secara ritmis, terkadang menekan sedikit pembuluh darah di leher, yang kebetulan dapat membuat aliran darah terdengar di telinga pada posisi tertentu – misalnya jika kepala menunduk sedikit. Meski demikian, efek napas normal terhadap bunyi ini biasanya minimal; faktor utama tetaplah fokus atensi dan keheningan tadi.

Anatomi Pembuluh Darah di Sekitar Telinga

Untuk memahami lebih jauh, mari melihat anatomi: telinga tengah dan dalam dipisahkan dari struktur leher oleh tulang tipis. Di balik tulang tersebut, arteri karotis interna berjalan melalui tulang pelipis (tulang temporal) dan vena jugularis interna terletak di dasar tulang tengkorak, keduanya sangat dekat dengan telingahealth.harvard.edu. Setiap kali jantung memompa, darah mengalir melalui arteri karotis dengan denyutan seirama nadi. Aliran ini sebenarnya sedikit menimbulkan getaran atau suara alir, namun dalam situasi normal, kita tidak mendengarnya karena:

  1. Suaranya sangat lemah – aliran darah biasanya mulus (laminar) dan tidak berisik.
  2. Tertutup oleh suara lain – lingkungan sekitar biasanya lebih bising daripada suara aliran darah itu sendiri.
  3. Otak menyaringnya – sistem saraf pusat kita terbiasa memfilter suara internal (seperti detak jantung, napas, atau dengung aliran darah) agar kita tidak terus-menerus terganggu.

Namun, jika dinding tulang pemisah telinga dan pembuluh darah lebih tipis dari normal atau jika seseorang memiliki kondisi tertentu, suara aliran darah bisa lebih mudah ditransmisikan. Pada beberapa kasus medis, orang bahkan dapat melihat denyutan pembuluh darah di belakang gendang telinga (misalnya pada kelainan arteri karotis internal yang jarang terjadi). Untungnya, jika Anda tidak punya riwayat gangguan telinga, tulang pelindung ini biasanya utuh. Jadi pada Anda, kemungkinan besar suara detak jantung terdengar murni karena peningkatan perhatian dan keheningan, bukan karena kelainan anatomi serius.

Apakah Umum Terjadi?

Mendengar detak jantung di telinga saat meditasi atau dalam sunyi sebenarnya cukup umum terjadi dan biasanya bukan hal berbahaya. Banyak orang melaporkan pengalaman serupa, misalnya saat berbaring di tempat tidur yang sunyi, menggunakan penutup telinga, atau fokus meditasi, mereka mendengar denyut nadi di telinga. Dalam sebagian besar kasus, tinnitus berdenyut semacam ini tidak perlu dikhawatirkanhealth.harvard.edu. Ini hanyalah hasil Anda menyadari suara tubuh normal. Ibaratnya, tubuh Anda selalu “berbunyi”, hanya saja baru terdengar jelas ketika Anda memberinya ruang dan perhatian.

Penelitian dan literatur medis menyebut bahwa kebanyakan kasus tinnitus pulsatil bersifat jinak (tidak berhubungan dengan penyakit serius)​health.harvard.edu. Apalagi pada skenario yang Anda jelaskan – suara hanya muncul saat meditasi dan tidak ada gejala lain – ini mengarah pada kesimpulan bahwa penyebabnya adalah faktor fisiologis normal (pembuluh darah dan fokus internal), bukan suatu gangguan. Bahkan, meditasi dan mindfulness sering digunakan sebagai terapi untuk tinnitus karena dapat membantu mereduksi persepsi terhadap suara yang mengganggu​medicalnewstoday.com. Dalam konteks Anda, justru meditasi meningkatkan persepsi suara internal – suatu efek yang diharapkan saat perhatian dipusatkan ke dalam.

Kapan Perlu Diwaspadai?

Meskipun umumnya tidak berbahaya, ada beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan tinnitus berdenyut secara terus-menerus, terlepas dari meditasi. Tekanan darah tinggi, penyakit aterosklerosis (penyempitan arteri), atau kelainan pembuluh darah (misal malformasi arteri-vena atau tumor jinak glomus di telinga) dapat menimbulkan suara detak jantung di telinga yang persisten​liputan6.com. Ciri kasus yang perlu diwaspadai biasanya: bunyi detak terdengar hampir setiap saat (tidak hanya saat hening), terdengar sangat kuat hingga mengganggu tidur atau aktivitas, atau disertai gejala lain seperti pusing, penurunan pendengaran, atau nyeri telinga. Jika Anda mengalami hal-hal tersebut, sebaiknya periksakan ke dokter. Dokter dapat melakukan evaluasi, misalnya dengan otoskopi (melihat ke dalam telinga), cek pendengaran, mengukur tekanan darah, hingga pemeriksaan pencitraan (MRI/CT Scan) bila diperlukan, untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab serius​health.harvard.eduhealth.harvard.edu.

Namun, bila suara detak jantung di telinga hanya muncul saat meditasi dan tidak mengganggu keseharian, besar kemungkinan itu fenomena normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Anda bisa mencoba beberapa hal jika ingin menguranginya: misalnya, meditasi dengan musik latar yang lembut atau suara alam dapat menutupi bunyi detak halus tersebut. Tetapi jika bunyi detak tersebut tidak mengganggu konsentrasi Anda, aman untuk diabaikan – anggap saja Anda sedang mendengarkan “ritme” tubuh Anda sendiri.

Kesimpulan

Mendengar detak jantung di telinga kiri saat meditasi dapat dijelaskan secara medis dan fisiologis sebagai akibat meningkatnya kesadaran akan suara internal tubuh dalam kondisi hening. Pembuluh darah di sekitar telinga yang berdenyut seirama jantung dapat menghasilkan bunyi “dub-dub” halus yang tertangkap telinga ketika Anda bermeditasi dengan tenang. Hal ini tergolong umum dan normal, terutama jika tidak ada gejala lain dan Anda dalam keadaan sehat. Meditasi justru membuat Anda lebih selaras dengan tubuh, sehingga suara yang biasanya tak terdengar pun menjadi terdengar.

Sebagai catatan akhir, fenomena ini umumnya tidak berbahayahealth.harvard.edu. Alih-alih panik, Anda bisa melihatnya sebagai tanda bahwa Anda mencapai ketenangan mendalam hingga dapat mendengar detak jantung sendiri – suatu pencapaian fokus yang tidak semua orang capai. Tentu, selalu perhatikan tubuh Anda: bila muncul keluhan lain atau Anda ragu, tidak ada salahnya memeriksakan diri. Tetapi secara keseluruhan, mendengar detak jantung di telinga saat meditasi adalah hal yang biasa dan tidak perlu dikhawatirkan, melainkan dipahami sebagai bagian dari pengalaman fisiologis tubuh Anda. Nikmati saja irama jantung tersebut dengan tenang, dan lanjutkan meditasi Anda dengan rasa aman.

Referensi:

  • Harvard Health Publishing – penjelasan tentang tinnitus pulsatil dan kaitannya dengan aliran darah​health.harvard.eduhealth.harvard.edu.
  • Medical News Today – mekanisme peningkatan kepekaan pendengaran terhadap suara internal​medicalnewstoday.com serta efek lingkungan hening terhadap persepsi tinnitus​medicalnewstoday.com.
  • Liputan6 – ulasan tinnitus termasuk laporan orang yang mendengar detak jantung di telinga​liputan6.com dan kemungkinan penyebab medis tinnitus berdenyut​liputan6.com.
  • Harvard Health Publishing (Dr. D. Vernick) – anjuran bahwa sebagian besar kasus tinnitus berdenyut tidak perlu dikhawatirkan
-
people visited this page
-
spent on this page
0
people liked this page
Share this page on
Share the Post:

Related Posts

Scroll to Top

Booking Form

Fill out the form below, and we will be in touch shortly.
Book Room Hotel