Serangan militer Iran ke Israel bukan sekadar demonstrasi kekuatan biasa. Ini adalah salah satu aksi militer paling kompleks dan canggih yang pernah dilancarkan langsung antar negara di kawasan Timur Tengah selama dua dekade terakhir.
Dari drone kamikaze, rudal jelajah, hingga rudal balistik berat, Iran melancarkan serangan berlapis untuk mencoba menembus pertahanan udara Israel yang sangat maju. Namun, berapa besar sebenarnya daya rusak dari setiap senjata itu? Dan apa yang membedakan satu rudal dari lainnya?
🔍 Key Takeaways: Apa yang Perlu Kamu Tahu
🎯 Iran menggunakan tiga lapis senjata utama dalam serangannya: drone kamikaze, rudal jelajah, dan rudal balistik.
💣 Daya rusak paling besar datang dari rudal balistik, terutama yang membawa hulu ledak hingga 1 ton lebih.
📏 Radius jangkauan rudal-rudal Iran mencapai lebih dari 2.000 km — artinya hampir seluruh Israel masuk dalam target tembaknya.
🛡️ Sekitar 99% dari total 300+ proyektil berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel dan sekutunya.
Strategi Serangan Berlapis Iran
Iran tampaknya tidak asal-asalan dalam menyusun pola serangan ini. Mereka menyusun skenario militer seperti seseorang menyusun rencana permainan catur. Setiap jenis senjata memiliki peran spesifik:
- Gelombang Pertama: Drone Kamikaze Shahed-136
Tujuan utama: menyibukkan radar dan sistem pencegat. - Gelombang Kedua: Rudal Jelajah Paveh-351
Tujuan utama: menyerang target taktis setelah pertahanan mulai terkuras. - Gelombang Ketiga: Rudal Balistik (Emad, Sejjil, Kheibar Shekan)
Tujuan utama: menghancurkan target bernilai tinggi dengan presisi dan daya ledak besar.
Drone Kamikaze Shahed-136: Senjata Penguras Pertahanan
Shahed-136 menjadi pion pembuka dalam catur ini. Ukurannya kecil, kecepatannya lambat, suaranya berisik — tapi jangan salah, ini adalah senjata strategis.
💥 Daya Ledak: sekitar 40–50 kg bahan peledak tinggi
📏 Radius Dampak: 15–25 meter
🛫 Jangkauan Terbang: hingga 2.000 km
🎯 Fungsi utama: membuat sistem seperti Iron Dome bekerja keras. Dengan meluncurkan ratusan unit sekaligus, drone ini dimaksudkan untuk “menguras” amunisi pencegat Israel.
🗣️ “Shahed-136 memang bukan rudal besar, tapi jika dikirim dalam ratusan, ini bisa membanjiri sistem radar paling canggih sekalipun,” kata Letkol (Purn.) Yossi Cohen, mantan perwira IDF dalam wawancara dengan Channel 12 News.
Rudal Jelajah Paveh-351: Menyusup Senyap, Menghantam Tepat
Di balik kegaduhan drone, muncullah ancaman berikutnya: Paveh-351, rudal jelajah subsonik.
🚀 Hulu Ledak: 350–450 kg
🌍 Jangkauan: sekitar 1.650 km
💣 Radius Kerusakan Parah: 50–100 meter
🛩️ Rudal ini terbang rendah dan senyap, seperti pemburu di malam hari. Berbeda dengan rudal balistik yang menghantam dari atas dengan kecepatan ekstrem, Paveh “menyelinap” ke dalam wilayah udara musuh, menghindari radar dan menghantam target strategis seperti pos komando, depot amunisi, atau pangkalan radar.
Rudal Balistik: Pukulan Pamungkas dari Langit
Inilah puncaknya: rudal balistik seperti Sejjil, Emad, dan Kheibar Shekan adalah monster dari langit yang membawa daya rusak masif.
Jenis-Jenis Rudal Balistik Iran:
🔴 Sejjil
🔥 Bahan Bakar: Padat
📏 Jarak: ~2.000 km
🎯 CEP: Di bawah 100 meter
🧨 Daya Rusak: Tinggi — membawa hingga 1.000 kg bahan peledak
🔴 Emad & Ghadr
🔥 Bahan Bakar: Cair
🎯 MARV (Maneuverable Re-entry Vehicle) — bisa bermanuver saat memasuki atmosfer
📏 Jarak: 1.700 km
💥 Daya Rusak: Akurat & presisi
🔴 Kheibar Shekan
🔥 Generasi baru rudal balistik
📏 Jarak: 1.450 km
🎯 Manuver ekstrem untuk menembus pertahanan
🧨 Daya Ledak: hingga 1.500 kg
Tabel Perbandingan Radius dan Daya Rusak Senjata Iran
Jenis Senjata | Hulu Ledak | Radius Jangkauan | Radius Dampak & Kerusakan |
Shahed-136 (Drone) | 40 – 50 kg | ~2.000 km | Rendah – radius efektif ~20 meter |
Paveh-351 (Cruise) | 350 – 450 kg | ~1.650 km | Sedang – kerusakan besar ~50-100 meter |
Sejjil / Emad / Kheibar | 500 – 1.500 kg | 1.450 – 2.000+ km | Tinggi – efek destruktif ratusan meter |
Efek Ledakan dan Fragmentasi: Menghancurkan Dalam Sekejap
⛓️ Ledakan primer dari rudal balistik seperti Kheibar Shekan dapat menghancurkan hanggar, bunker, atau fasilitas militer besar dalam sekejap.
💨 Gelombang kejut menyebar dengan kecepatan suara, menyebabkan kerusakan sekunder yang bisa menumbangkan gedung atau kendaraan lapis baja ringan hingga radius 300 meter lebih.
🧩 Serpihan logam dari rudal dapat menyebabkan luka fatal bahkan di luar zona ledakan utama, menjadikannya senjata multidimensional.
Akurasi: Faktor Krusial dalam Daya Rusak
Satu hal yang membedakan rudal modern Iran dari versi lamanya adalah tingkat akurasi. Teknologi seperti MARV dan pemandu inersia memungkinkan rudal untuk benar-benar “mencari” target.
📍 Circular Error Probable (CEP) rudal seperti Emad bisa di bawah 50 meter. Itu berarti 50% rudal yang ditembakkan akan mendarat dalam lingkaran 50 meter dari target yang ditentukan.
🎯 Dalam konteks militer, ini cukup untuk menghancurkan pangkalan udara, pusat logistik, atau markas taktis dalam satu tembakan.
Serangan Gagal Total? Tidak Sepenuhnya.
Walau sekitar 99% dari total 300+ proyektil berhasil dicegat, serangan Iran tetap membuat dunia militer internasional terpana.
🇮🇱 Iron Dome, David’s Sling, Arrow 2, Arrow 3 bekerja sama dalam sistem pertahanan berlapis.
🤝 Sekutu Israel seperti Amerika Serikat, Inggris, Yordania, dan Prancis terlibat aktif dalam intersepsi.
💥 Namun, satu titik berhasil terkena: Pangkalan Udara Nevatim, yang sempat dilaporkan mengalami kerusakan moderat.
Fakta Tambahan yang Menarik
🧠 Sistem pertahanan Israel membutuhkan keputusan otomatis dalam milidetik — harus tahu rudal mana yang akan menghantam wilayah sipil dan mana yang akan jatuh di padang pasir.
⚙️ Rudal-rudal balistik Iran terbang lebih dari Mach 5 (lebih cepat dari 6.000 km/jam) saat masuk atmosfer. Itu membuat mereka sangat sulit dicegat.
🌌 Serangan ini menandai pertama kalinya Iran secara langsung menyerang Israel dari wilayahnya sendiri — bukan lewat proksi seperti Hizbullah atau Houthi.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Apakah semua rudal Iran berhasil dicegat?
Sebagian besar iya. Laporan menunjukkan bahwa sekitar 99% dari lebih dari 300 senjata berhasil dicegat oleh pertahanan Israel dan sekutunya.
Apakah rudal Iran bisa membawa hulu ledak nuklir?
Secara teori, beberapa jenis rudal balistik Iran mampu membawa hulu ledak nuklir, namun hingga kini belum ada bukti bahwa Iran telah mempersenjatai rudalnya dengan senjata nuklir.
Kenapa drone Shahed-136 tetap digunakan meski mudah ditembak jatuh?
Karena fungsinya bukan hanya untuk menyerang, tapi untuk menjenuhkan radar musuh dan memaksa sistem pertahanan menghabiskan amunisi pencegat.
Apakah rudal Iran bisa menembus Iron Dome?
Secara umum, Iron Dome efektif untuk rudal jarak pendek. Untuk rudal balistik dan jelajah, Iran menggunakan kecepatan dan manuver untuk mencoba menembus sistem seperti Arrow 3 dan David’s Sling.