Sejarah Kasepuhan Ciptagelar & Info Yang Jarang Orang Tau

kasepuhan ciptagelar yang unik

Key Takeaways

🍃 Kasepuhan Ciptagelar adalah simbol budaya Sunda yang masih lestari hingga hari ini.

🚗 Rute perjalanan menuju lokasi cukup menantang, tapi sebanding dengan pengalaman yang didapat.

🎟️ Tiket masuk sangat terjangkau, tapi ada etika dan adat yang harus dihormati saat berkunjung.

Pernah nggak sih kamu merasa lelah sama hiruk-pikuk kota, dan tiba-tiba pengen banget pergi ke tempat yang nggak cuma tenang, tapi juga punya cerita? Gue pernah, dan jawaban dari keresahan itu adalah: Kasepuhan Ciptagelar.

Terletak di pelosok Sukabumi Selatan, desa adat ini bukan cuma tentang rumah-rumah kayu dan hutan yang asri. Di sini, lo bisa ngeliat bagaimana waktu seolah berhenti. Bukan karena ketinggalan zaman, tapi karena mereka memilih untuk hidup selaras dengan alam dan warisan leluhur. Beneran, kayak masuk ke dunia lain yang lebih damai.

Warisan Hidup dari Leluhur Sunda

Kasepuhan Ciptagelar bukan sekadar kampung adat biasa. Ini adalah pusat kebudayaan agraris Sunda yang hidup, bukan museum yang bisu. Pemimpin adatnya disebut “Abah”, dan sistem adat yang berlaku benar-benar dijaga turun-temurun. Kalau lo mikir adat cuma sebatas upacara, lo salah besar.

🎋 Mereka masih menanam padi tanpa mesin, dengan benih asli yang tidak dimodifikasi. Tradisi ini dijalankan dalam siklus tahunan yang disebut Seren Taun, di mana hasil panen disimpan di lumbung yang disebut Leuit—bukan dijual ke pasar. Menurut Abah Ugi, pemimpin adat saat ini:

“Kami menanam bukan untuk dijual, tapi untuk kehidupan. Karena kalau makan dari hasil sendiri, tidak akan membuat lupa diri.”

Kata-kata ini bikin gue mikir keras. Di kota, kita bangga bisa makan cepat dan instan, tapi di Ciptagelar, makan adalah bentuk penghormatan kepada alam dan leluhur.

Jejak Sejarah Kasepuhan Ciptagelar

Kalau kita tarik ke belakang, Kasepuhan Ciptagelar berdiri sejak tahun 1368, dan punya garis keturunan dari Kerajaan Sunda Pajajaran. Dulu, pusatnya ada di daerah Gunung Halimun, sebelum akhirnya berpindah ke lokasi sekarang sejak 2001.

Menurut sejarawan budaya Sunda, Dr. Didi Supriadi, dalam sebuah seminar budaya di UPI Bandung:

“Ciptagelar adalah jejak nyata peradaban agraris Sunda yang terus hidup. Mereka bukan menolak modernitas, tapi memilih jalur berbeda.”

👣 Fakta menariknya:

  • Ciptagelar memiliki TV komunitas sendiri, namanya CIGA TV, yang isinya 100% edukasi dan budaya lokal.
  • Listrik didapat dari PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) buatan mereka sendiri, bukan dari PLN.
  • Internet ada, tapi hanya digunakan untuk kebutuhan komunikasi adat & pendidikan.

Informasi Rute dan Biaya Masuk

Perjalanan ke Ciptagelar memang bukan semudah ke mall. Tapi tenang, petualangan ini justru jadi bagian dari pengalaman spiritual lo. Dan surprisingly, tiket masuknya gratis, tapi lo harus ijin ke pihak adat dulu dan menghormati aturan lokal.

📍 Akses ke Ciptagelar (dari kota besar terdekat):

Kota AsalRute PerjalananEstimasi Waktu
JakartaJakarta → Bogor → Sukabumi → Cisolok → Sirnaresmi → Ciptagelar7-8 jam
BandungBandung → Cianjur → Pelabuhan Ratu → Cisolok → Ciptagelar8-9 jam
BogorBogor → Cibadak → Simpenan → Sirnaresmi → Ciptagelar6-7 jam

📌 Tips dari pengunjung:

🌧️ Hindari musim hujan—jalan tanah jadi licin dan rawan longsor.
⛺ Bawa sleeping bag kalau menginap, karena malam hari bisa sangat dingin.
📱 Sinyal HP nyaris nihil, jadi kasih tahu keluarga sebelum berangkat.

Apa yang Bisa Dilihat dan Dilakukan?

📷 Banyak yang datang ke Ciptagelar karena penasaran sama Seren Taun, tapi sebenarnya setiap waktu adalah waktu yang tepat.

🌾 Beberapa aktivitas favorit pengunjung:

🔸 Ngobrol dengan warga lokal—mereka ramah banget dan selalu siap cerita tentang leluhur dan adat.
🔸 Ikut panen padi—kalau datang di musim panen, lo bisa ikut bantu dan rasain betapa kerennya kerja kolektif.
🔸 Jalan kaki ke hutan adat—di sini, hutan dijaga ketat dan nggak boleh ditebang sembarangan.

Pengalaman Pribadi: Pertama Kali Ke Ciptagelar

Gue inget banget pas pertama kali ke sana, gue bareng dua temen naik motor dari Bogor. Sampai di Ciptagelar, badan pegal luar biasa—tapi begitu ngeliat kabut pagi turun pelan-pelan di antara rumah panggung, rasanya… magis.
Kita disambut oleh seorang ibu tua yang ngajak ngopi dan ngobrol soal kenapa mereka masih percaya pada petunjuk alam sebelum menanam. Itu bukan cerita dongeng, bro. Itu kenyataan di sini.

☕ Kata si Ibu:

“Kalau angin timur kenceng, artinya hujan sebentar lagi datang. Jadi kami nggak nanam dulu.”
Gue yang biasa ngandelin cuaca dari aplikasi pun cuma bisa manggut-manggut.

Etika dan Hal yang Harus Dihormati

🚫 Ada beberapa hal yang wajib lo patuhi saat berkunjung:

✨ Jangan mengambil foto sembarangan di area ritual tanpa ijin.
✨ Patuhi jam malam dan jangan buat keributan.
✨ Hormati pemimpin adat dan jangan bertanya soal hal-hal yang terlalu pribadi.

Kata seorang aktivis budaya, Aan Surachman:

“Wisata ke desa adat bukan soal eksis di media sosial, tapi soal belajar rendah hati.”
Kalimat ini selalu gue inget tiap jalan-jalan ke tempat semacam Ciptagelar.

FAQ (Frequently Asked Questions)

Apakah ada penginapan di Ciptagelar?

Tidak ada hotel, tapi warga biasa membuka rumah mereka untuk tamu. Bisa menginap dengan sistem saweran (uang sukarela).

Apakah harus booking dulu sebelum datang?

Disarankan menghubungi tokoh adat atau komunitas relawan budaya Ciptagelar minimal seminggu sebelum berangkat.

Apakah bisa bawa anak kecil?

Bisa banget. Tapi siapkan kondisi fisik mereka karena perjalanan cukup panjang dan jauh dari fasilitas medis modern.

Apakah tersedia makanan di sana?

Ada! Bahkan lo bisa coba nasi hasil panen sendiri dengan lauk sederhana. Tapi jangan berharap makanan instan ya.

Kapan waktu terbaik untuk berkunjung?

Musim kemarau, terutama sekitar Juli–Agustus ketika Seren Taun berlangsung. Tapi suasana damai Ciptagelar bisa dinikmati sepanjang tahun.

-
people visited this page
-
spent on this page
0
people liked this page
Share this page on
Share the Post:

Related Posts

Scroll to Top

Booking Form

Fill out the form below, and we will be in touch shortly.
Book Room Hotel