Siapa sangka, di era semua serba online seperti sekarang, penipuan booking penginapan masih marak terjadi. Bukan hanya di situs abal-abal, tapi juga di platform besar seperti Traveloka.
Gue pernah mengalaminya sendiri. Tahun 2022 lalu, gue memesan penginapan di Jogja, dekat Hutan Pinus Mangunan. Foto listing-nya estetik banget: hammock gantung, lampu tumblr temaram, ada ayunan bambu di terasnya. Gue pikir, “Wah, perfect nih buat staycation dan ngedit desain sambil ngopi.”
Tapi ternyata, yang gue dapat justru pelajaran berharga soal modus penipuan listing palsu.
✨ Key Takeaways
🕵️‍♂️ Modus penipuan listing palsu Traveloka: oknum upload penginapan tanpa seizin pemilik.
⚠️ Pemilik penginapan asli tidak pernah mendaftarkan propertinya ke Traveloka.
đź’¸ Tamu sudah bayar ke Traveloka, tapi saat datang booking tidak tercatat.
📝 Cara menghindarinya: cek ulasan, konfirmasi ke nomor penginapan, dan pahami cara melapor jika menjadi korban.
Bagaimana Modus Penipuan Listing Palsu Bekerja?
Berikut ilustrasi nyata dari cerita gue saat itu:
🔍 🎠Oknum mendatangi penginapan target
Biasanya mereka berpura-pura menjadi tamu survei. Menanyakan harga sewa, fasilitas, dan memotret setiap sudut penginapan.
🔍 💻 Mereka membuat akun Traveloka palsu
Listing diunggah lengkap dengan foto, deskripsi, dan harga sesuai info yang dikumpulkan. Karena tampilannya meyakinkan, banyak orang booking tanpa curiga.
🔍 💸 Tamu bayar melalui Traveloka
Uang masuk ke akun penipu, bukan ke pemilik penginapan.
🔍 🚫 Saat tamu datang, pemilik asli bingung
“Maaf Mas, kami gak pernah masang di Traveloka. Ini sudah kesekian kalinya orang datang bawa bukti booking,” kata pemilik saat gue datang sore itu sambil menenteng carrier dan tripod kamera.
Pengalaman Gue Melaporkan Kasus Ini
Karena gue cukup paham digital marketing dan IT, gue coba membantu si bapak pemilik. Gue cari cara melaporkan listing palsu tersebut ke Traveloka:
đź’» Buka website Traveloka, klik Help Center, diarahkan ke FAQ.
đź’» Buka aplikasi Traveloka, pilih Live Chat, ternyata chatbot terus, gak nyambung ke CS manusia.
đź’» Cari email CS, coba kirim, balasannya template standar yang gak menyelesaikan masalah.
Jujurly, saat itu gue menyerah. Dalam hati mikir, “Kenapa ya platform sebesar ini gak punya fitur mudah untuk melaporkan penipuan listing palsu seperti ini?” Bayangkan pemilik penginapan yang gaptek, pasti lebih memilih pasrah.
Kenapa Banyak Pemilik Tidak Melapor?
đź§“ Kebanyakan pemilik penginapan di area desa gaptek dan sibuk dengan operasional.
đź§“ Tidak paham prosedur pelaporan Traveloka yang ribet.
đź§“ Takut ribet dengan hukum atau birokrasi.
đź§“ Akhirnya memilih membiarkan listing palsu tetap ada, meski setiap minggu tamu datang sia-sia.
Cara Menghindari Modus Penipuan Listing Palsu
Berdasarkan pengalaman gue dan riset dari beberapa praktisi digital travel, berikut langkah agar kamu tidak jadi korban:
🛡️ Selalu cek ulasan penginapan di Traveloka
Listing palsu biasanya punya ulasan minim atau bahkan tidak ada.
🛡️ Konfirmasi ke nomor telepon resmi penginapan
Minta mereka mengkonfirmasi bookingmu sebelum berangkat.
🛡️ Periksa lokasi di Google Maps
Pastikan lokasi sama persis dengan di Traveloka, cek nama pemilik atau pengelola.
🛡️ Hindari booking jika terlalu murah dan mencurigakan
Biasanya listing palsu menjual harga jauh di bawah pasaran untuk menarik banyak korban.
Jika Kamu Terlanjur Jadi Korban, Apa yang Harus Dilakukan?
Berikut langkah darurat yang wajib kamu lakukan segera:
Hubungi Customer Service Traveloka
đź”— Kontak Resmi Traveloka:
- Live Chat di aplikasi Traveloka (24 jam)
- Telepon Call Center: 0804-1500-308 (Indonesia)
- Email: [email protected]
📝 Siapkan:
✔️ Kode booking dan bukti pembayaran
✔️ Foto lokasi saat datang (dengan timestamp)
✔️ Rekaman suara atau pernyataan pemilik yang menegaskan mereka tidak pernah upload di Traveloka
✔️ Kronologi singkat dan jelas
Gunakan Fitur “Laporkan Masalah” di Aplikasi
📲 Masuk ke halaman detail pesanan.
📲 Pilih “Laporkan Masalah” atau “Need Help”.
📲 Tulis laporan dengan detail dan langsung pada poin penipuan.
Dorong Penutupan Listing Palsu
Sampaikan dengan nada tegas namun sopan ke CS Traveloka:
🗣️ “Ini kasus penipuan yang menimbulkan korban, mohon listing segera diturunkan sambil menunggu investigasi.”
Biasanya Traveloka akan:
✔️ Menonaktifkan sementara listing
✔️ Melakukan verifikasi ke pemilik properti asli
✔️ Memproses refund sesuai hasil investigasi
Jika Tidak Ada Respon Cepat
đź’ˇ Posting masalah di media sosial Traveloka (Twitter/X, Instagram), tag akun resmi mereka, sertakan bukti dan kode booking.
đź’ˇ Biasanya tim social media care akan menindaklanjuti lebih cepat dibanding jalur CS biasa.
Alternatif: Laporkan ke YLKI
Jika refund ditolak tanpa alasan jelas, hubungi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dengan melampirkan:
✔️ Bukti transaksi
✔️ Screenshot listing
✔️ Komunikasi dengan CS Traveloka
✔️ Pernyataan pemilik penginapan
Tabel: Perbandingan Modus Penipuan Listing OTA
Platform | Risiko Listing Palsu | Fitur Laporan Penipuan | Kecepatan Respon |
Traveloka | Medium-High | Live Chat + Email | 1-3 hari |
Tiket.com | Low | Help Center + Live Chat | <24 jam |
Airbnb | Medium | Report Listing + CS Phone | <24 jam |
Frequently Asked Questions
Q: Apakah listing palsu sering terjadi di Traveloka?
A: Tidak sering, tapi kasusnya muncul terutama di penginapan desa atau lokasi wisata baru yang belum terdaftar OTA.
Q: Apakah refund otomatis jika penipuan?
A: Tidak. Perlu proses verifikasi dan laporan ke CS Traveloka.
Q: Bagaimana agar aman saat booking online?
A: Baca ulasan, cek lokasi di Google Maps, dan konfirmasi langsung ke penginapan sebelum bayar.