Kamu pasti sering dengar kan, saran kayak gini:
“Coba deh berjemur pagi-pagi biar dapet vitamin D.”
Atau mungkin kamu juga pernah beli suplemen vitamin D karena kata dokter kadar vitamin D kamu rendah. Nah, pernah nggak sih kamu bertanya: apa bedanya vitamin D dari matahari dan dari suplemen? Apakah tubuh memprosesnya dengan cara yang sama? Dan sebenarnya, tubuh manusia tuh lebih prefer yang mana sih?
Yuk, kita bongkar secara tuntas dengan bahasa yang ringan tapi tetap padat ilmu!
🎯 Key Takeaways
🌞 Vitamin D dari matahari dihasilkan di kulit melalui sinar UVB yang memicu pembentukan provitamin D3.
💊 Suplemen vitamin D biasanya berbentuk vitamin D2 (ergocalciferol) atau D3 (cholecalciferol) dari sumber alami atau sintetis.
🧬 Tubuh menyerap dan mengubah kedua jenis vitamin D menjadi bentuk aktif yang sama (calcitriol), tapi efisiensi dan respon tubuh bisa berbeda.
🥇 Vitamin D dari matahari lebih alami dan efisien, tapi perlu waktu dan sinar UVB cukup.
🚫 Suplemen vitamin D penting untuk orang yang sulit berjemur atau punya kondisi medis tertentu.
Apa Itu Vitamin D dan Kenapa Penting?
Vitamin D itu bukan cuma “vitamin”, dia juga berperan sebagai hormon steroid yang terlibat dalam berbagai proses tubuh. Dia berperan besar dalam:
- Penyerapan kalsium & fosfor
- Kesehatan tulang dan gigi
- Sistem imun tubuh
- Fungsi otot dan saraf
- Kesehatan mental & mood
“Kadar vitamin D rendah secara kronis bisa sebabkan osteoporosis, imunitas lemah, kelelahan, bahkan depresi ringan,”
kata Dr. Aditya Nugraha, SpPD-KEMD, ahli endokrin di Jakarta.
🌞 Vitamin D dari Sinar Matahari: Diproduksi Langsung oleh Tubuh Kita
Inilah cara paling alami dan efisien tubuh mendapat vitamin D, tanpa harus makan atau minum apapun.
🧬 Cara Kerjanya di Tubuh:
- Kulit kamu mengandung 7-dehydrocholesterol, senyawa mirip kolesterol.
- Saat terkena sinar UVB dari matahari (biasanya jam 9–11 pagi), senyawa itu berubah jadi previtamin D3.
- Previtamin D3 kemudian berubah jadi vitamin D3 (cholecalciferol) secara alami di dalam kulit.
- Vitamin D3 masuk ke darah dan dibawa ke hati, lalu ginjal, untuk diubah jadi bentuk aktif: calcitriol.
📍 Lokasi produksi: Lapisan epidermis kulit, terutama bagian yang terbuka (tangan, wajah, kaki).
⚠️ Tapi hati-hati, pemakaian sunscreen dengan SPF tinggi bisa menghambat penyerapan UVB hingga 90%.
⏱️ Berapa lama harus berjemur?
- Kulit terang: 10–15 menit per hari
- Kulit gelap: 20–30 menit
- Minimal 3x seminggu
💊 Vitamin D dari Suplemen: Lebih Praktis, Tapi…
Saat kamu minum suplemen vitamin D, tubuh juga akan menyerapnya dan mengubah menjadi bentuk aktif calcitriol, sama seperti dari sinar matahari. Tapi perbedaannya ada pada bahan baku dan efisiensi penyerapannya.
🌱 Vitamin D2 (Ergocalciferol)
- Sumber: Tanaman (jamur UVB, ragi)
- Biasanya digunakan dalam fortifikasi makanan atau suplemen murah
- Kurang stabil dan kurang efisien diserap dibanding D3
🐟 Vitamin D3 (Cholecalciferol)
- Sumber: Minyak ikan cod, lanolin dari wol domba (kolesterol hewan)
- Bentuk yang sama dengan yang diproduksi kulit
- Lebih efisien dan tahan lama dalam darah
📌 Saat kamu beli suplemen vitamin D, pastikan mengandung D3, bukan D2, untuk penyerapan optimal.
Tabel Perbandingan: Vitamin D Matahari vs Suplemen
Kriteria | Vitamin D dari Matahari | Vitamin D dari Suplemen |
Sumber | UVB matahari | Hewani (D3) / Nabati (D2) |
Lokasi produksi | Kulit (epidermis) | Pencernaan (usus halus) |
Bentuk awal | Previtamin D3 | D3 (cholecalciferol) / D2 |
Efisiensi penyerapan | Sangat tinggi jika cukup UVB | Tergantung bentuk & dosis |
Risiko overdosis | Tidak ada | Ada (jika dosis >4000 IU/hari) |
Cocok untuk | Semua usia | Orang dalam ruangan / defisiensi |
Kelemahan | Butuh matahari, risiko UV | Butuh pengawasan dosis |
Tubuh Lebih Suka yang Mana?
🔬 Menurut banyak penelitian, tubuh manusia secara biologis lebih optimal merespon vitamin D3 dari sinar matahari karena:
- Diproses langsung di kulit
- Tidak melewati sistem pencernaan
- Kadar yang dihasilkan sesuai kebutuhan tubuh
- Tidak bisa overdosis karena tubuh otomatis berhenti produksi jika cukup
Sementara vitamin D dari suplemen bisa sangat berguna kalau kamu:
- Jarang keluar rumah
- Tinggal di area berpolusi tinggi
- Berkulit gelap dan tinggal di daerah kurang matahari
- Usia lanjut atau ibu hamil
- Punya masalah pencernaan atau gangguan penyerapan nutrisi
💥 Fakta Unik: Kenapa Orang Indonesia Bisa Kekurangan Vitamin D?
Walaupun tinggal di negara tropis, studi menunjukkan lebih dari 60% orang Indonesia kekurangan vitamin D.
Lho, kenapa?
🌇 Tinggal di kota besar dan jarang terpapar matahari langsung
💼 Gaya hidup indoor — kerja kantoran, anak sekolah daring
🧴 Sering pakai sunscreen tanpa edukasi waktu berjemur
🌂 Takut hitam, jadi selalu pakai jaket atau payung
“Saya sering menemukan pasien muda dengan nyeri otot ringan atau kelelahan kronis, dan ternyata penyebabnya kadar vitamin D yang rendah,”
kata dr. Rizkyana, SpKO, spesialis kedokteran olahraga.
Suplemen Vitamin D: Dari Apa Sih Asalnya?
Suplemen vitamin D di pasaran biasanya berasal dari:
🧵 Lanolin (wol domba)
– Kolesterol diambil dari wol domba → diubah jadi cholecalciferol (vitamin D3)
– Sangat umum dan alami
🐟 Minyak Ikan (Cod Liver Oil)
– Mengandung vitamin D3 dan A
– Efek samping: rasa amis, bisa overdosis vitamin A
🍄 Jamur yang disinar UVB
– Menghasilkan vitamin D2 secara alami
– Sumber nabati bagi vegetarian/vegan
📌 Catatan: Vitamin D2 biasanya untuk vegetarian, tapi kurang stabil dibanding D3.
Cara Mengoptimalkan Kedua Sumber Vitamin D
🕒 Berjemur di Waktu yang Tepat
🌤️ Jam 9–11 pagi, 10–30 menit tergantung warna kulit
🧥 Buka bagian kulit seperti lengan, kaki, leher, wajah
🍳 Konsumsi Makanan Tinggi Vitamin D
🐟 Ikan salmon, tuna, sarden
🥚 Kuning telur
🥛 Susu fortifikasi
🍄 Jamur UVB
💊 Suplemen Jika Diperlukan
– Dosis harian: 600–800 IU (dewasa)
– Dosis terapi: bisa 1000–5000 IU (harus dengan pengawasan dokter)
🧘 Gaya Hidup Sehat Penunjang Absorpsi
– Perbaiki kesehatan usus
– Konsumsi cukup magnesium (kunci aktivasi vitamin D)
– Kurangi makanan ultra-proses
FAQ: Vitamin D dari Matahari vs Suplemen
❓ Lebih bagus berjemur atau minum suplemen?
Idealnya kombinasi. Tapi kalau kamu bisa rutin berjemur di jam dan cara yang tepat, itu lebih alami dan minim risiko overdosis.
❓ Apakah bisa overdosis vitamin D dari matahari?
Tidak bisa. Tubuh akan otomatis menghentikan produksi vitamin D saat sudah cukup.
❓ Suplemen vitamin D boleh diminum tiap hari?
Boleh, asal sesuai anjuran dokter. Jangan asal minum dosis tinggi tanpa tes darah dulu.
❓ Apa tanda kekurangan vitamin D?
Mudah lelah, nyeri otot, tulang keropos, gampang sakit, mood swing, susah tidur.
❓ Apakah vitamin D bisa bantu mencegah Covid-19?
Vitamin D mendukung sistem imun, jadi bisa bantu pertahanan tubuh secara umum. Tapi bukan obat atau vaksin.